Zulhas Beberkan Proyek 10 Tahun Bisa Beres Cuma 1 Bulan di Era Prabowo

9 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui, tidak ada yang mudah untuk mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan di Tanah Air. Apalagi, pemerintah menargetkan akan menyetop impor sejumlah bahan pangan, termasuk pangan pokok beras, jagung, hingga garam.

Apalagi, imbuh dia, lahan yang tersedia untuk pertanian dan pembangunan pangan di Indonesia semakin terbatas. Untuk itu, kata Zulhas, sistem yang harus diterapkan adalah pertanian modern, dengan produktivitas optimal. Dengan begitu, pangan semakin tersedia dengan harga terjangkau.

Karena itulah, imbuh dia, pemerintah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kini tengah mempercepat penyelesaian pekerjaan besar untuk mendongkrak produksi pangan di Indonesia. Hal itu diungkapkannya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025)

Sebab, imbuh Zulhas, meski tahun ini Indonesia tak lagi impor beras dan diprediksi BPS akan surplus sekitar 4 juta ton, bukan berarti pekerjaan rumah untuk pemenuhan kedaulatan pagan sudah selesai.

"Ini baru optimalisasi. Yang kita lakukan ini baru optimalisasi yang ada, kita belum melakukan sesuatu yang baru. Jadi, masih surplus yang sementara. Tapi yang penting, artinya kita bisa," ucap Zulhas.

"Saya baru menyelesaikan pekerjaan besar di tempatnya Pak Bahlil. Itu luar biasa, ada namanya Wanam, itu di Papua. Kita akan bangun 1-2 juta hektare (ha) di situ. Ini pekerjaan 10 tahun nggak kelar-kelar. Pak Presiden memerintahkan kami. Ini pekerjaan yang rumit, 1 bulan bisa kita kerjakan," paparnya.

Hal itu, sambungnya, membuktikan swasembada pangan dan kedaulatan pangan di Indonesia bisa terwujud asal niat.

"Asal mau, niat yang tulus, demi Merah Putih, tanpa conflict of interest, pekerjaan 10 tahun bisa kita selesaikan dalam 1 bulan," kata Zulhas.

"Ini ada Bupati, Gubernur, Menteri LH, Menteri Tata Ruang, ada kajian strategis, ada HGU, ini bisa kita selesaikan. Ini untuk sawah baru," jelasnya.

Dengan begitu, ucapnya, tanpa impor atau surplus pangan yang tadinya sementara bisa dilanjutkan dengan membangun lahan baru di Papua dan di Kalimantan. Sebab di Jawa sudah tak tersedia lagi lahan.

"Nggak mudah, tapi harus kita lakukan," ujarnya.

Seperti diketahui, Wanam, Papua Selatan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo, dirancang untuk memperkuat cadangan pangan nasional lewat program cetak sawah 1 juta hektare (ha).


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pesan Khusus dari Prabowo Soal RI Surplus Beras

Read Entire Article
Photo View |