Wall Street Kebakaran! Dunia Siap Hadapi Kekacauan

7 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali bergejolak pada awal perdagangan hari ini. Investor kini bersiap menghadapi kekacauan pasar keuangan kembali usai peringatan keras dari Presiden AS Donald Trump.

Pada awal perdagangan hari ini Senin (7/4/2025), Dow Jones jatuh 2,83% di level 37.230,68, S&P turun 2,13% di level 4.965,90, begitu juga dengan Nasdaq terdepresiasi 1,65% di level 15.331,15.

Berlanjutnya pelemahan pasar Wall Street disebabkan rencana tarif besar-besaran Presiden Donald Trump yang menghantam pasar keuangan global. Kini pasar saham AS bersiap menghadapi lebih banyak kekacauan pada hari Senin, setelah ia memperingatkan pemerintah asing bahwa mereka harus membayar banyak uang untuk mencabut pungutan yang ia sebut sebagai obat.

Pasar ekuitas Asia merosot, saham Eropa jatuh ke level terendah dalam 16 bulan dan harga minyak anjlok karena investor khawatir bea yang diumumkan Trump minggu lalu dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi, permintaan yang lebih lemah, dan kemungkinan resesi global.

Para menteri di Uni Eropa, yang telah terbagi tentang seberapa kuat untuk melawan Trump tanpa mempertaruhkan lebih banyak kerugian bagi perusahaan dan konsumen mereka sendiri, akan bertemu pada hari Senin saat mereka berusaha membentuk front persatuan.

Goldman Sachs menaikkan kemungkinan resesi AS menjadi 45% dalam 12 bulan ke depan, bergabung dengan bank investasi lain dalam merevisi perkiraan mereka. Ekonom JPMorgan kini memperkirakan tarif mendorong ekonomi AS ke kontraksi 0,3%, turun dari perkiraan sebelumnya pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 1,3%.

"Orang-orang ketakutan, mereka khawatir tentang kejatuhan pasar," ujar Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth Management di Connecticut.

"Mereka khawatir tentang apa yang terjadi selanjutnya, resesi di dalam negeri dan kemudian global, yang mengarah ke kemungkinan depresi," tambah Pavlik.

Dengan pasar AS bersiap untuk pukulan lain, Trump tidak menunjukkan tanda-tanda melonggarkan kebijakan tarifnya pada hari Senin, mengecam China karena membalas dengan tarif pembalasan dan mengulangi seruan agar The Federal Reserve (The Fed) AS memangkas suku bunga.

Trump mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan para pemimpin dari Eropa dan Asia selama akhir pekan, yang berharap dapat meyakinkannya untuk menurunkan tarif hingga 50% yang akan mulai berlaku minggu ini.

Indeks saham berjangka AS merosot pada hari Senin dan S&P 500 siap untuk mengonfirmasi pasar yang sedang lesu karena para investor berbondong-bondong membeli obligasi pemerintah.

Pengumuman tarif tersebut telah menuai kecaman dari para pemimpin lain dan memicu tindakan balasan dari China, ekonomi nomor dua di dunia, yang menyebut perilaku Trump sebagai perundungan ekonomi.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Photo View |