Ujung Era Prabowo, Lifting Minyak RI Ditargetkan Nambah 400.000 Barel

2 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengupayakan penambahan produksi minyak siap jual alias lifting sebesar 400 ribu barel per hari (bph) pada 2029 mendatang. Hal tersebut sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi tren penurunan produksi minyak dari tahun ke tahun.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa kondisi saat ini lifting minyak Indonesia berada di kisaran 600 ribu barel per hari. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya ekstra untuk mendorong produksi hingga mencapai 1 juta barel per hari dalam empat tahun ke depan.

"Ini secara keseluruhan yang saya sudah sampaikan tadi, kita mengharapkan sampai dengan tahun 2029 terjadi peningkatan produksi sekitar 400.000. Jadi kalau tingkat produksi kita pada tahun 2025 ini sekitar 600.000, berarti ya kita harus meningkatkan produksi sekitar 400.000 barel per hari," ujar Yuliot dalam Konferensi Pers, dikutip Rabu (2/7/2025).

Menurut dia, guna mencapai target tersebut, pihaknya akan mengoptimalkan berbagai potensi produksi minyak di dalam negeri. Termasuk melalui kerja sama antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan vendor teknologi guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas wilayah kerja yang dikelola.

Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong pengelolaan sumur-sumur minyak yang saat ini tidak beroperasi (idle), termasuk sumur-sumur rakyat yang dikelola melalui badan usaha milik daerah (BUMD) maupun koperasi dan UMKM.

"Untuk target produksi ini, ya kita juga lakukan secara bertahap. Mudah mudahan dengan adanya upaya peningkatan produksi ini, apa yang sudah ditetapkan target itu bisa tercapai. Di samping itu, untuk peningkatan produksi migas secara nasional, itu ada upaya lain untuk jangka panjang," katanya.

Adapun, untuk jangka panjang pemerintah akan melakukan lelang terhadap 74 wilayah kerja migas baru. Wilayah ini akan ditawarkan kepada KKKS eksisting maupun perusahaan-perusahaan migas global yang memiliki pengalaman eksplorasi di berbagai negara.

"Kita mengharapkan perusahaan-perusahaan yang berpengalaman di banyak wilayah kerja di luar negeri itu juga akan ikut. Jadi sehingga dengan partisipasi mereka, kita mengharapkan itu terjadi peningkatan produksi migas secara nasional," ujarnya.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), lifting minyak hingga Mei 2025 tercatat baru mencapai 567,9 ribu barel per hari (bph). Realisasi lifting tersebut masih 94% dari target yang sudah ditentukan dalam APBN 2025 sebesar 605 ribu bph.

Sementara untuk lifting atau salur gas, tercatat baru mencapai 5.530 MMSCFD. Angka tersebut terhitung mencapai 98,5% dari target yang ditentukan dalam APBN sebesar 5.628 MMSCFD.

Adapun untuk lifting migas tercatat baru mencapai 1.555 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD), atau baru mencapai 97% dari target APBN sebesar 1.610 MBOEPD.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pakai Cara Ini, DPR Siap Optimalkan Lifting Migas Nasional

Read Entire Article
Photo View |