Truk Impor China Makan Korban di RI, Spek Mesinnya Bikin Kaget

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor truk China yang masuk ke Indonesia membuat kalangan industri karoseri khawatir. Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Sommy Lumajeng, menyoroti munculnya impor truk dari China yang menurutnya tidak sesuai dengan regulasi emisi yang berlaku di Indonesia.

Bukan hanya itu, kehadiran truk impor China juga sudah makan korban. Misalnya pabrikan truk yang sudah lama memproduksi unit di Indonesia boncos karena penjualan yang turun drastis. Belum lagi ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sommy menyayangkan kendaraan niaga berat dari China hanya memenuhi standar emisi Euro 2 dan Euro 3. Padahal, Indonesia sudah menetapkan standar emisi Euro 4 sebagai aturan wajib untuk kendaraan yang baru diproduksi.

"Ya, itu yang saya sayangkan lagi. Kenapa dia masukinnya Euro 2 sama Euro 3, bukan Euro 4. Di alam Indonesia kan sudah nggak boleh," kata Sommy kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/9/2025).

Penggunaan standar emisi yang lebih tinggi bukan sekadar preferensi industri, melainkan konsekuensi dari komitmen negara dalam menurunkan emisi karbon. Indonesia sendiri sudah meratifikasi berbagai perjanjian internasional terkait penanganan polusi dan perubahan iklim.

"Tidak ada alasan kalau solar, itu konsekuensi, konsekuensi dari suatu peraturan, yang mana kita harus terima di republik ini soalnya republik ini mewajibkan untuk itu, Kenapa? Karena tentang polusi itu sudah diratifikasi," jelasnya.

Ia juga menyoroti komitmen Indonesia dalam penurunan emisi karbon sebagai bagian dari kontribusi global terhadap pengendalian perubahan iklim. Standar emisi kendaraan, menurutnya, adalah salah satu langkah strategis yang sudah ditentukan pemerintah.

"Karbon berapa-berapa yang sudah dikomit sama Indonesia akan menurunkan karbon segini banyak. Dengan cara ABCD, salah satunya adalah Euro," tambah Sommy.

"Saya sayangkan (yang masuk) kenapa Euro 2 sama Euro 3? Dan itu diperlihatkan dan itu dijual kemarin pameran di Kemayoran. Itu Euro 2 dan Euro 3 yang diparkir di situ," tegasnya.

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia resmi memberlakukan standar emisi Euro 4 untuk kendaraan diesel sejak April 2022. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi emisi gas buang dan meningkatkan kualitas udara di Tanah Air.

Namun, keberadaan truk dengan standar emisi di bawah Euro 4 di pasar domestik masih menjadi persoalan, terutama jika menyangkut kendaraan impor. Askarindo berharap pemerintah lebih tegas dalam menegakkan regulasi yang sudah ditetapkan, agar tidak terjadi praktik dagang yang kontraproduktif terhadap komitmen lingkungan nasional.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Siap Lawan BYD Cs, Toyota dan Daimler Kawinkan 2 'Raksasa'

Read Entire Article
Photo View |