Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed/Fed, memangkas suku bunga sebesar 25% atau 25 basis poin (bps) ke level 4,00-4,25%.
Dalam pengumuman resmi yang dilihat CNBC Indonesia, Kamis (18/9/2025) di situs The Fed, lembaga moneter itu mengakui adanya peningkatan dalam pengangguran dan pergeseran dalam keseimbangan risiko.
"Indikator terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi melambat pada paruh pertama tahun ini," bunyi pernyataan The Fed.
"Pertambahan lapangan kerja melambat, dan tingkat pengangguran sedikit meningkat tetapi tetap rendah. Inflasi telah meningkat dan tetap agak tinggi," jelasnya.
Dikatakan pula bahwa komite berupaya mencapai tingkat lapangan kerja dan inflasi maksimum pada tingkat 2% dalam jangka panjang. Ditegaskan bahwa ketidakpastian tentang prospek ekonomi tetap tinggi.
"Komite memperhatikan risiko bagi kedua belah pihak dalam mandat gandanya dan menilai bahwa risiko penurunan lapangan kerja telah meningkat," jelasnya lagi.
"Komite akan terus mengurangi kepemilikannya atas surat berharga pemerintah dan surat utang lembaga serta surat berharga yang didukung hipotek lembaga. Komite berkomitmen kuat untuk mendukung tingkat lapangan kerja maksimum dan mengembalikan inflasi ke target 2 persennya," tambahnya.
Penurunan ini terjadi di tengah desakan Presiden Donald Trump untuk menurunkan suku bunga. Kepala The Fed Jerome Powell sendiri mengatakan dia dan rekan-rekan memang benar-benar fokus untuk mencapai mandat ganda The Fed untuk tujuan ketenagakerjaan maksimum dan stabilitas harga untuk kepentingan rakyat Amerika.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
AS Diramal Pangkas Suku Bunga Fed Juni 2025