Terbukti! Makin Kaya, Makin Panjang Umur Anda

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka harapan hidup global terus mengalami peningkatan dalam beberapa dekade terakhir. Tren peningkatan ini turut didukung oleh kemajuan teknologi dan layanan kesehatan yang semakin berkembang pesat.

Melansir data World Population Prospects, rata-rata manusia kini mampu hidup hingga 73,5 tahun. Di sejumlah negara, angka harapan hidup bahkan bisa mencapai 85 tahun.

Namun, tidak semua negara dapat merasakan kemajuan yang sama. Beberapa di antaranya harus berjuang melawan kemiskinan, konflik, wabah penyakit, dan keterbatasan akses kesehatan. Di kawasan tersebut, angka harapan hidup jauh lebih rendah dibanding wilayah lainnya.

Lama hidup seseorang tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik. Tingkat pendapatan, infrastruktur, akses ke layanan kesehatan, hingga pola makan, semuanya turut berperan dalam membentuk angka harapan hidup suatu bangsa.

Masyarakat yang tinggal di negara maju dan berpendapatan tinggi mayoritas memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi.

Daftar negara dengan harapan hidup tertinggi diisi oleh negara-negara maju di kawasan Eropa dan Asia Timur. Monako menempati posisi puncak dalam daftar, dengan usia harapan hidup penduduknya mencapai 86,6 tahun.

San Marino menyusul dengan angka harapan hidup sekitar 85,9 tahun, kemudian diikuti oleh Hong Kong (85,8 tahun), Jepang (85 tahun), dan Korea Selatan (84,5 tahun).

Sementara itu, negara-negara berkembang di kawasan Sub-sahara Afrika menempati posisi terbawah.

Nigeria berada di peringkat terendah dengan harapan hidup penduduknya hanya sekitar 54,8 tahun. Beberapa negara tetangganya juga memiliki angka harapan hidup di bawah 60 tahun, yaitu Chad (55,4 tahun), Republik Afrika Tengah (57,9 tahun), Lesotho (58,2 tahun), dan Somalia (59,1 tahun).

Berapa rata-rata lama hidup warga Indonesia?

Tren peningkatan usia harapan hidup juga terjadi di Indonesia. Angka harapan hidup penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan sejak tahun 1950. Saat itu, rata-rata lama hidup orang Indonesia hanya sekitar 40,2 tahun.

Pada 2025 ini, data World Population Prospects mencatat rata-rata angka harapan hidup di Indonesia sudah mencapai 71,4 tahun. Lonjakan angka harapan hidup ini tidak lepas dari semakin meningkatnya kualitas infrastruktur di berbagai sektor kunci.

Meskipun begitu, angka harapan hidup Indonesia masih sedikit tertinggal dari beberapa negara tetangga. Rata-rata lama hidup warga Indonesia masih berada di bawah Malaysia (77 tahun), Thailand (76,8 tahun), dan Vietnam (74,9 tahun).

Apalagi jika dibandingkan dengan Singapura yang menempati peringkat pertama di level Asia Tenggara, yakni mencapai 84 tahun. Ini menandakan bahwa Indonesia masih memiliki PR besar untuk memperbaiki layanan kesehatan dan memastikan aksesnya merata di seluruh wilayah.

Tantangan baru di balik meningkatnya angka harapan hidup

Seiring meningkatnya angka harapan hidup, muncul persoalan baru yang mesti diwaspadai. Peningkatan rata-rata lama hidup penduduk akan mengarah pada peningkatan proporsi penduduk lanjut usia.

Dengan kata lain, dunia akan memasuki fase "population ageing" atau penuaan populasi. Sejumlah negara maju seperti Jepang dan sebagian negara di Eropa bahkan telah menghadapi beban berat akibat populasi yang kian menua.

Hal ini karena fenomena population ageing menimbulkan masalah multidimensi, terutama pada aspek sosial dan ekonomi. Peningkatan penduduk usia lanjut dapat berimplikasi pada penurunan jumlah tenaga kerja produktif.

Di samping itu, meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung juga menjadi ancaman bagi populasi yang menua. Akibatnya, sistem jaminan sosial seperti BPJS berpotensi menanggung beban pembiayaan kesehatan yang semakin tinggi.

Oleh karena itu, peningkatan angka harapan hidup perlu diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(mae/mae)

Read Entire Article
Photo View |