Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman buka-bukaan mengenai adanya proyek fiktif di kementeriannya, dengan potensi kerugian negara mencapai Rp 5 miliar. Proyek itu juga melibatkan pengamat pertanian.
Meski belum membeberkan secara detail, Amran mengungkapkan pengamat itu kerap membagikan data pertanian yang salah serta memberikan kritik yang tidak konstruktif.
"Ada si A atau B yang mengkritik dari dulu, dan kami menganalisa kritikannya sebagian besar tidak konstruktif. Bahkan kadang datanya salah," kata Amran, mengutip Detikcom, dikutip Sabtu (19/5/2025).
Pengamat itu disebut sering terlibat dalam proyek pertanian. Namun saat Kementerian Pertanian melakukan investigasi, sebagian besar itu proyek fiktif dan tida berjalan. Bahkan Amran menyebut potensi kerugian negara akibat proyek itu mencapai Rp 5 miliar.
"Potensi kerugian Rp 5 miliar dan tidak digunakan itu barang pengadaan tidak digunakan. Itupun sebagian tanda tangan fiktif, palsu tanda tangannya," kata Amran.
Menurut Amran kasus ini sudah diserahkan ke aparat penegak hukum. Sehingga ia enggan membeberkan lebih lanjut terkait hal ini.
Selain itu ia juga menegaskan pihaknya selalu menerima kritik dan saran dari pengamat, asalkan tidak menyebabkan kerugian negara. Ia juga akan menindak tegas bagi pihak yang membuat negara rugi.
"Jadi jangan karena dia pengamat enggak kebal hukum, enggak boleh dong. Siapapun masuk di pertanian, berani bermain-main pasti kami beresin," kata Amran.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Mentan Amran, Cetak Sawah & Target Ambisius Swasembada Pangan
Next Article 'Anak Buah' Menteri Amran di Kementan Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK