Tekan Impor, Pemerintah Berburu Ladang Gas Penghasil LPG

2 days ago 7

Jambi, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah memetakan sejumlah lapangan gas di Indonesia yang memiliki potensi kandungan Propane (C3) dan Butane (C4), yang merupakan bahan baku dalam pembuatan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa langkah ini sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG nasional. Pasalnya, total kebutuhan LPG nasional sebesar 80% berasal dari impor.

"Jadi, kita kan lagi memetakan wilayah kerja yang bisa menghasilkan LPG juga. Jadi, kalau kita lihat kebutuhan LPG kita secara nasional kan sekitar 80% itu berasal dari impor," kata Yuliot ditemui di Jambi Rabu (16/4/2025).

Menurut Yuliot, apabila terdapat lapangan gas seperti Akatara yang memiliki bahan baku untuk pembuatan LPG, hal ini akan berpotensi memperkuat ketahanan energi nasional, khususnya dalam pasokan LPG dalam negeri.

"Jadi, ini kan ada beberapa lapangan khususnya di Jambi yang kita lagi kembangkan. Harapannya itu kan kondisi gasnya hampir sama, sehingga itu bisa diolah menjadi LPG," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Yuliot baru saja meresmikan proyek Akatara Gas Plant milik Jadestone Energy (Lemang) Pte Ltd, yang berlokasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Menurut Yuliot, proyek ini akan turut berdampak pada ketahanan energi nasional. Sebab, selain menyalurkan gas untuk pembangkit listrik PLN, proyek Akatara juga memproduksi kondensat dan LPG untuk kebutuhan dalam negeri.

"Kalau kita hitung itu beberapa devisa kita keluar yang terkait dengan kebutuhan kita untuk impor LPG ini? Itu mencapai lebih dari Rp 500 triliun dalam 1 tahun," kata Yuliot.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Siap Realokasi Kuota Impor LPG & Minyak Amerika

Next Article PTBA Mau Garap Produk Pengganti LPG dari Batu Bara, Tapi Tunggu Ini

Read Entire Article
Photo View |