Startup Tak Terkenal Mendadak Jadi Sorotan, Raksasa Besar Bilang Ini

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama startup Palantir mendadak ramai disebut-sebut oleh para investor. CEO Salesforce Marc Benioff misalnya, yang secara terang-terangan memuji startup perangkat lunak manajemen data itu.

Dalam wawancara dengan CNBC Internasional di konferensi Communacopia+Technology Goldman Sachs di San Francisco, Benioff mengaku terinspirasi oleh kesuksesan Palantir.

"Astaga. Saya sangat terinspirasi oleh perusahaan itu," kata Benioff.

Ia menambahkan, valuasi Palantir saat ini mencapai 100 kali lipat pendapatan mereka, bahkan bisa melonjak hingga 1000 kali lipat.

Meski begitu, dari sisi pendapatan, Salesforce masih jauh lebih besar. Perusahaan yang menjadi komponen Dow Jones Industrial Average ini meraup lebih dari US$10 miliar pada kuartal terakhir, atau 10 kali lipat dibanding Palantir. Namun, pertumbuhan Palantir jauh lebih cepat yakni 48%, sedangkan Salesforce hanya tumbuh 10%.

Benioff bahkan menilai harga produk Palantir sebagai perangkat lunak enterprise termahal yang pernah dia lihat. Ia sempat bergurau bahwa mungkin Salesforce kurang mahal dalam menentukan harga produknya.

Pernyataan ini bukan yang pertama. Pekan lalu, Benioff juga sempat menyebut harga Palantir luar biasa, sembari menegaskan bahwa Salesforce menawarkan produk kompetitif dengan biaya lebih rendah.

CEO Palantir Alex Karp menanggapi bahwa perusahaannya berfokus pada penciptaan nilai dan hanya meminta kompensasi wajar atas hal tersebut.

Kedua perusahaan memang sesekali bersaing dalam kontrak pemerintah. Benioff bahkan membanggakan kemenangan Salesforce dalam memenangkan kontrak dengan Angkatan Darat AS, mengalahkan Palantir.

Palantir berdiri pada 2003, empat tahun setelah Salesforce, dan baru melantai di Bursa Efek New York pada 2020. Saat ini kapitalisasi pasar Palantir mencapai US$406 miliar, lebih tinggi dari Salesforce yang bernilai US$231 miliar.

Saham Palantir juga menjadi salah satu yang paling sering diperdagangkan di platform Robinhood, menjadikannya favorit investor ritel.

Namun, kinerja saham Salesforce justru merosot. Sepanjang tahun ini, sahamnya turun 27%, menjadi yang terburuk di antara saham teknologi berkapitalisasi besar.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Mesin Uang Baru Israel Sudah Panen Rp 326 Triliun

Read Entire Article
Photo View |