Sri Mulyani Blak-blakan Soal Strategi Cari 'Pasar Baru' Buat Ekspor RI

10 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya langkah diversifikasi hubungan perdagangan sebagai respons terhadap dinamika kebijakan ekonomi global, terutama yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam wawancara bersama CNBC International, Rabu (24/4).

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa meskipun eksposur perdagangan langsung antara Indonesia dengan Amerika Serikat relatif kecil karena kurang dari 2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dampak kebijakan negara adidaya tersebut tetap signifikan secara global.

"Perdagangan kita secara langsung dengan AS kurang dari 2% dari PDB kita, jadi sebenarnya tidak terlalu besar. Total ekspor dalam PDB kita sekitar 20 persen, tetapi itu tidak berarti bahwa apa yang terjadi tidak penting. Ini tidak hanya memengaruhi Indonesia, tetapi juga seluruh dunia," ujar Sri Mulyani, dikutip dari rilis Kemenkeu, Senin (28/4/2025).

Menurut Sri Mulyani, kondisi global saat ini mendorong banyak negara untuk mengevaluasi kembali strategi perdagangan mereka dan mencari alternatif pasar ekspor di luar Amerika Serikat. Dalam konteks ini, Indonesia semakin aktif menjajaki dan mempercepat perundingan dagang yang sebelumnya terhambat.

"Pemicu ini, yang mungkin merupakan sisi positif, telah menyebabkan banyak diskusi tentang perjanjian perdagangan yang telah terhenti atau belum membuat kemajuan. Sekarang, ada perasaan bahwa kita benar-benar harus membuat kemajuan, kita benar-benar harus mencapai kesepakatan karena alternatifnya adalah tidak ada atau kurang. Jadi itu sebenarnya mungkin sisi positif dari mengadakan lebih banyak diskusi seperti pembicaraan Indonesia-Uni Eropa yang sedang kita lakukan," kata Sri Mulyani.

Dia juga menyoroti pentingnya hubungan ekonomi Indonesia dengan Tiongkok. Meskipun Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan negara tersebut, Tiongkok juga banyak memberikan investasi di Indonesia, terutama di sektor mineral strategis.

"Tiongkok telah berinvestasi besar di sektor mineral strategis Indonesia. Ini adalah area di mana Indonesia memegang peranan penting karena kekayaan sumber daya alam kita. Indonesia sudah berproduksi di sektor ini," ungkap Menkeu.

Dengan berbagai pendekatan tersebut, Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperluas cakupan perdagangan dan investasi internasional sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi jangka panjang di tengah lanskap global yang penuh ketidakpastian.

"Jadi, ini adalah area yang bisa memberikan banyak alternatif bagi Indonesia, baik dalam bentuk tujuan perdagangan maupun dalam hal area di mana kita bisa bekerja sama, bermitra dengan banyak negara di dunia," jelas Menkeu.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan RI di Q1-2025 Terjaga

Next Article Sri Mulyani Wanti-Wanti Risiko Perang Dagang Jilid II Trump

Read Entire Article
Photo View |