Rosan Sebut Perusahaan China Siap Gantikan LG di Proyek Baterai RI

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan LG Energy Solution akan digantikan oleh perusahaan asal China yakni Huayou di proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, LG hengkang di tiga joint venture (JV) dari total empat JV rantai pasok kendaraan baterai listrik di Tanah Air. Proyek yang masih dijalani LG adalah kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Giga Watt hour (GWh).

Sedangkan, perusahaan China yakni Huayou yang disebutkan Rosan, sudah bertemu dengan dirinya bahkan sejak hari Sabtu pekan lalu. Pertemuan tersebut akan berlanjut untuk membahas kelanjutan investasi menggantikan posisi LG tepatnya pada bulan Mei 2025 mendatang.

"Sabtu malam mereka datang. Dan insya Allah nanti kita akan lanjutkan lagi pembicaraan lebih detailnya ini pada bulan Mei," kata Rosan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Pada kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah kabar terkait hengkangnya perusahaan asal Korea Selatan, yakni LG Energy Solution dari salah satu proyek baterai di Indonesia.

Menurut dia, keputusan lanjut atau tidaknya LG di salah satu proyek sejatinya berada di tangan pemerintah. Ia pun mengaku bahwa pihaknya memilih mengakhiri negosiasi lanjutan dengan LG karena lamban dan memilih menjalankan proyek ini dengan perusahaan asal China yakni Huayou.

"Itu bukan LG yang pergi tapi memang pemerintah memutuskan untuk menggantikan LG dengan Huayo untuk men-cover itu dan itu kami yang menandatangani surat itu. Cuma saya nggak umumkan aja Itu sudah terjadi 3-4 bulan lalu, dari Januari," kata Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (28/4/2025).

Di sisi lain, pemerintah juga telah menyiapkan mitra tambahan untuk proyek pembangunan baterai berkapasitas 20 GWh tersebut. Meski demikian, ia belum mengungkapkan mitra yang dimaksud, hanya saja mitra baru tersebut merupakan salah satu perusahaan baterai terbesar dunia.

"Nanti kita umumkan ya Ini salah satu perusahaan yang masuk 7 besar di dunia nggak mungkin dong Kita memasukkan partner yang belum comply dan belum teruji semuanya sudah teruji," kata Bahlil.

Sementara itu, saat disinggung perihal asal negara mitra baru tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa pemerintah bersikap terbuka terhadap semua investor yang masuk ke Indonesia. "Kita sekarang tidak menghitung mau China, mau Arab, mau Eropa, mau Korea yang mau ke Indonesia aku nggak membedakan," tambahnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: LG Batalkan Proyek Baterai EV di RI - China Warning

Next Article LG Mendadak Batalkan Proyek Baterai EV Rp128,84 Triliun di RI

Read Entire Article
Photo View |