Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo buka suara terkait perombakan 6 pejabat tinggi di lingkungan Kementerian PU, baik Sekjen, Dirjen hingga Irjen. Ia tidak menolak anggapan jika keenam pejabat tersebut diganti akibat kasus hukum yang ditangani aparat penegak hukum.
"Apakah kasus di Babel dan Sumut berkaitan? bisa iya, bisa nggak, karena dua itu 1 (proyek) jalan di Sumut dan (proyek) sungai di Babel. Jadi saya serahkan aparat penegak hukum karena mereka punya kemampuan apa ada benang merahnya atau tidak," sebut Dody di Kementerian PU, Jumat (6/7/2025).
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dan menetapkan lima orang tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sedangkan di Babel ada empat tersangka ditahan terkait kasus korupsi BWS Bangka Belitung.
"Masalah ini di Babel dan Sumut kami sudah menonaktifkan sementara ASN yang ditersangkakan ada 5 orang di Babel, dan 1 orang di Sumut bukan hanya menonaktifkan tersangka, tapi mengganti 2 pejabat di atasnya semata-mata menjaga agar proses hukum ini berjalan dengan baik dengan semestinya nggak perlu ditutup-tutupi," ujar Dody.
Pergantian pejabat itu diharapkan dapat meningkatkan ICOR (Incremental Capital Output Ratio) atau rasio yang mengukur efisiensi investasi dalam suatu perekonomian bisa diteken di bawah 6.
"Tentu ini menunjukkan bahwa prediksi Alm Soemitro, Pak Prabowo tepat bahwa di PU sedang ada ketidakefisienan penggunaan anggaran, itu salah satu sebab ICOR negara lebih dari 6," sebut Dody.
Ia pun mendukung aparat penegak hukum dalam mendalami kasus ini.
"Saya berterima kasih kepada aparat penegak hukum KPK, Kejaksaan, Polisi karena harus saya akui kami hari ini belum menjaga dengan baik integritas tim kami. Bantuan aparat penegak hukum diperlukan agar kualitas pekerjaan infrastruktur apapun dikerjakan benar-benar terjaga dan ICOR di bawah 6," ujar Dody.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo 6 Bulan Memerintah, Ratusan Triliun Uang Diselamatkan