RI Kembangkan Bisnis EV dengan Australia, Ini Targetnya

9 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto membahas kerja sama ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese. RI sendiri menargetkan produksi 2,5 juta unit kendaraan listrik pada tahun 2030. 

"Saya berterima kasih pada PM Albanese karena Australia turut membantu pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," ujar Prabowo.

Saat ini Indonesia sudah mengimpor 80 ribu ton litium dari Australia yang diproses Kawasan Industri di Morowali. RI-Australia melihat peluang yang lebih besar untuk pengembangan energi bersih dan teknologi hijau.

Selain itu, Prabowo juga menginginkan adanya kesepakatan di sektor ekonomi, pertahanan, dan energi hijau. Di sektor ekonomi, Indonesia ingin mengevaluasi kembali kerja sama Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Australia yang kini sudah menginjak 5 tahun.

Dalam evaluasi itu nantinya, pemerintah akan memasukkan hal strategis dalam perjanjian, termasuk soal komoditas mineral kritis.

Pengamat Energi iwa Garniwa Universitas Indonesia mengatakan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) perlu didukung oleh kelenturan pemerintah dalam bernegosiasi dengan calon mitra investor asing dan konsistensi dalam kebijakan. 

Pada tahun 2024, baterai EV berbahan dasar utama nikel, atau disebut baterai NMC, digunakan oleh sekitar 59% kendaraan di dunia, sementara bahan dasar iron phosphate, atau disebut baterai LFP, sekitar 40% dan bahan baku lain sekitar 1%. Laporan riset McKinsey & Company memperkirakan penggunaan baterai LFP berpotensi naik ke 60% suatu saat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sering menyoroti perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia dan mendorong adopsinya. Ia juga menekankan pentingnya hilirisasi industri otomotif, khususnya untuk EV, dan mendorong pemain bisnis global untuk berpartisipasi dalam rantai pasok EV di Indonesia.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Terima Kunjungan PM Australia di Istana Merdeka

Next Article Video: Dilema Kendaraan Listrik, Benarkah Susah Dijual Lagi?

Read Entire Article
Photo View |