Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah merampungkan penyelesaian paket pembenahan regulasi, yang akan diarahkan untuk meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia.
Paket regulasi ini juga akan dikeluarkan sebagai respons untuk mengantisipasi dampak buruk perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang berpotensi menekankan ekonomi RI.
"Sedang kita persiapkan, agar segera membantu investasi masuk dan menambah spending," ucap Anggota DEN Prof. Arief Anshory Yusuf kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (24/4/2025).
Salah satu paket regulasi yang akan segera rampung terkait dengan ketentuan fleksibilitas tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga penghapusan kuota impor.
"Salah satu yg segera direalisasikan adalah fleksibilitas TKDN dan penghapusan kuota impor," tegas Arief.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menegaskan aturan TKDN dapat membuat daya saing Indonesia kalah dengan negara lain. Karena itu, kepala negara meminta kepada Kabinet Merah Putih agar TKDN dibuat lebih fleksibel dan realistis.
Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. TKDN fleksibel sajalah, mungkin diganti dengan insentif," kata Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Kepala negara juga meminta kepada jajaran menteri anggota Kabinet Merah Putih untuk membuat aturan TKDN lebih realistis.
"Tolong para menteri saya sudahlah realistis, TKDN dibikin yang realistis saja. Masalah kemampuan dalam negeri, masalah luas, pendidikan, iptek, sains, ini masalah nggak bisa dengan cara regulasi TKDN," katanya.
(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: TKDN Direvisi- Kuota Impor Dihapus, Industri Nasional Terancam?
Next Article Usia Pensiun Pekerja RI Jadi 59 Tahun, DEN Ungkap Keuntungannya