Presiden Palestina di PBB: Tak Ada Tempat untuk Hamas di Pemerintahan

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan sikap tegas terhadap Hamas sekaligus menyerukan dukungan penuh dunia internasional bagi pembentukan negara Palestina. Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Kamis (25/9/2025), Abbas menolak peran politik Hamas di masa depan, mengutuk antisemitisme, dan memperingatkan bahaya rencana aneksasi Israel.

Pemimpin berusia 89 tahun itu terpaksa menyampaikan pidato melalui video setelah Amerika Serikat menolak memberikan visa untuk hadir langsung di New York. Pidato ini disampaikan hanya beberapa hari setelah Prancis memimpin KTT khusus yang diikuti sejumlah negara Barat yang telah secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Dalam penampilannya, Abbas mengambil nada moderat dengan langsung menyinggung isu-isu yang selama ini menjadi kekhawatiran utama Israel dan AS, terutama soal Hamas yang berbasis di Gaza.

"Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan. Hamas dan faksi lainnya harus menyerahkan senjata mereka kepada Otoritas Nasional Palestina," ujar Abbas yang disambut tepuk tangan meriah dari para delegasi.

Abbas juga "menjauhkan diri" dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang tercatat sebagai serangan paling mematikan terhadap Israel.

"Meski rakyat kami telah banyak menderita, kami menolak apa yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, tindakan yang menargetkan warga sipil Israel dan menyandera mereka, karena tindakan itu tidak mewakili rakyat Palestina maupun perjuangan mereka yang sah untuk kebebasan dan kemerdekaan," tegasnya.

Lebih jauh, ia menolak tudingan bahwa solidaritas terhadap perjuangan Palestina identik dengan antisemitisme.

"Kami menolak mencampuradukkan solidaritas dengan Palestina dan isu antisemitisme, yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai dan prinsip kami," kata Abbas.

Dalam pidatonya, Abbas menyebut serangan Israel di Gaza yang hampir berlangsung dua tahun sebagai "salah satu bab paling mengerikan dalam tragedi kemanusiaan abad ke-20 dan ke-21," secara implisit menempatkannya sejajar dengan Holocaust.

Ia juga mengusulkan pembentukan komite sementara yang dipimpin Otoritas Palestina untuk mengelola Gaza, wilayah yang sejak 2007 berada di bawah kendali Hamas.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tipu-Tipu Israel kepada Dunia, Gaza bak 'Neraka' di Bumi-PBB Teriak

Read Entire Article
Photo View |