Prabowo Saksikan Panen Raya Serentak, Ini Data Terbaru Harga Pangan RI

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia- Ribuan hektare sawah menguning menjadi latar saat Presiden Prabowo Subianto menghadiri Panen Raya Padi Serentak di 14 provinsi di Majalengka, Jawa Barat, Senin (07/04/2025)

Momen ini disebut sebagai langkah awal menuju ketahanan pangan yang lebih kuat.

"Kita bisa swasembada. Jangan sampai rakyat kita terus dibebani harga pangan yang mahal," ungkap Presiden Prabowo dalam pidatonya yang penuh semangat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut menambahkan bahwa panen besar ini akan berdampak langsung pada stabilitas harga, terutama beras.
Saat menengok ke pasar pada hari yang sama saat panen raya, daftar harga dari Badan Pangan Nasional menunjukkan dinamika harga pangan yang cenderung stabil untuk beras.

Panen telah dimulai, harga sebagian bahan pokok seperti beras dan komoditas holtikultura selama sepekan cenderung stabil, namun protein hewani, masih mengalami kenaikan.

Sementara menurut laporan harga dari PIHPS , penurunan hanya terlihat pada beras SPHP, yang memang disubsidi pemerintah dan didistribusikan oleh Bulog.
Namun jika dilihat secara harian, harga beras rata-rata memang mengalami penurunan pada Senin (07/04/2025) jika dibandingkan dengan hari Jumat (04/04/2025).

Mengapa Harga Belum Menurun Secara Menyeluruh?

Momentum panen kali ini bertepatan dengan fase puncak Ramadan, yang secara historis mendorong lonjakan permintaan. Kenaikan konsumsi domestik memberikan tekanan pada harga, bahkan saat suplai bertambah.

Selain itu periode Maret-April merupakan masa transisi musim dengan curah hujan tinggi. Di banyak wilayah, proses pengeringan gabah terhambat, membuat hasil panen belum bisa langsung masuk ke rantai distribusi secara optimal.

Laporan dari daerah sentra produksi menyebutkan adanya gangguan wereng dan tikus, serta kendala distribusi akibat kondisi jalan dan infrastruktur pascahujan. Faktor ini ikut mempengaruhi kecepatan suplai masuk ke pasar konsumen.

Komoditas seperti cabai, bawang, dan ayam masih sangat bergantung pada dinamika iklim, biaya produksi, dan logistik. Karena itu, efek panen raya padi belum serta merta merembet ke stabilisasi harga komoditas lain.

Panen Raya Serentak yang dihadiri Presiden adalah simbol komitmen kuat terhadap ketahanan pangan. Namun, dampaknya ke harga pasar membutuhkan waktu dan sinergi lintas sektor, mulai dari tata niaga, infrastruktur distribusi, hingga pengendalian stok dan permintaan jelang hari besar.

Pemerintah telah memulai dari sisi produksi. Langkah selanjutnya adalah memastikan hasil panen dapat cepat tersalurkan, dengan efisien dan merata. Intervensi harga, seperti lewat operasi pasar dan penyaluran SPHP, perlu terus diperkuat terutama di wilayah dengan gejolak harga tertinggi.

Harga di pasar adalah ujung dari semua kerja di lapangan. Dan menjaga kestabilannya, bukan hanya soal produksi tapi tentang kecepatan, sistem, dan keberpihakan pada petani dan juga rakyat.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Photo View |