Perusahaan Korea Kasih Rp1,2 M Bagi Karyawan yang Punya Bayi

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan konstruksi ternama di Korea Selatan, Booyoung Group memberikan 100 juta won atau sekitar Rp 1,2 miliar untuk setiap karyawan yang memiliki bayi. Bonus ini diberikan demi mendorong angka kelahiran di Negeri Ginseng yang terus menurun.

Lee Joong-keun, pendiri sekaligus ketua Booyoung Group mengatakan penurunan angka kelahiran semakin memburuk. Untuk itu, perusahaan menawarkan dukungan finansial langsung kepada karyawannya untuk membantu meringankan beban keuangan dalam membesarkan anak.

"Jika kondisi angka kelahiran rendah saat ini terus berlanjut, kita akan menghadapi krisis eksistensi nasional seperti penurunan tenaga kerja dan kurangnya tenaga pertahanan yang diperlukan untuk keamanan nasional," ujar Lee Joong-keun dalam sebuah rapat staf mengutip Fortune.

"Rendahnya angka kelahiran disebabkan oleh beban keuangan dan kesulitan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga, sehingga kami memutuskan untuk mengambil langkah drastis tersebut," paparnya.

Lee mengungkapkan bahwa karyawan yang memiliki tiga bayi akan diberi pilihan untuk memilih antara menerima 300 juta won Korea dalam bentuk uang tunai atau sewa rumah jika pemerintah menyediakan lahan untuk pembangunan.

"Jika pemerintah menyediakan lahan bagi karyawan dengan tiga anak atau lebih, kami akan membiarkan mereka memilih antara insentif melahirkan yang setara dengan tiga bayi baru lahir atau rumah sewa seperti perumahan umum [tanpa beban pajak penyewa atau tanggung jawab pemeliharaan]," ungkap Lee Joong-keun.

Lebih lanjut, tunjangan tanpa syarat ini akan diberikan bagi karyawan, baik pria maupun wanita.

Selain insentif persalinan, Booyoung Group dikabarkan telah berupaya meringankan beban keuangan orang tua dengan membantu biaya kuliah anak-anak karyawan, biaya pengobatan anggota keluarga inti, dan tunjangan anak.

Selain itu, Joong-keun mengusulkan agar negara menerapkan sistem pengurangan pajak baru untuk membebaskan pajak perusahaan dan pajak penghasilan agar karyawan dapat menerima manfaat penuh dari insentif pengasuhan anak, dan lebih banyak perusahaan dapat mengikutinya.

Pemerintah Korea Selatan sendiri telah mensubsidi perumahan bagi pasangan pengantin baru, memberikan diskon perawatan pascapersalinan bagi ibu baru, dan bahkan memperkenalkan "tunjangan bayi" untuk setiap bayi baru lahir. Tetapi semua insentif tersebut belum cukup untuk meyakinkan warga agar memiliki anak.

Korea Selatan memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia, dengan jumlah bayi yang dilahirkan per perempuan Korea Selatan turun menjadi 0,78 pada 2022. Lebih mengkhawatirkan lagi, angka tersebut diperkirakan akan turun lebih lanjut menjadi 0,65 pada 2025.

Sebagai perbandingan, para ahli mengatakan bahwa tingkat 2,1 diperlukan agar suatu negara dapat mempertahankan populasi yang stabil tanpa migrasi.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Makin Banyak Anak SD Alami Depresi, Apa Penyebabnya?

Read Entire Article
Photo View |