Penyebab RI Rawan Gempa-Tsunami dan Siap Siaga Megathrust Menurut BMKG

1 day ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan rahasia, Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pernah mengungkapkan, setidaknya ada 6.000 kali kejadian gempa yang mengguncang Indonesia setiap tahunnya. Tentu, dengan kekuatan, jenis, dan episenter bervariasi.

30 Kali Gempa Berkekuatan di Atas M5,0 Hantam RI

Kejadian terbaru, gempa terjadi di Ternate, Maluku Utara dengan skala magnitudo (M) 5,2 pada Senin (14/4/2025) hari ini sekitar pukul 09:33 WITA. Episentrum atau pusat gempa berada di 142 km barat daya Ternate, Maluku Utara atau berkoordinat 0,48 LU-126,12 BT, dengan kedalaman mencapai 10 km.

Tak hanya di Ternate, gempa dengan kekuatan yang sama juga terjadi di Lembata, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya beradai di 83 km tenggara Lembata dengan kedalaman 49 km.

Mengutip data BMKG, sejak 11 April hingga hari ini, Senin (14/4/2025) saja, tercatat ada 195 kejadian gempa. Data itu merupakan catatan kejadian gempa real time yang dirilis BMKG di situs resmi. 

Lebih detail, ada 30 kali kejadian gempa dengan kekuatan di atas M5,0 sejak 3 Maret 2025 hingga hari ini. Dan ada 30 kejadian gempa yang dirasakan sejak 6 April 2025 hingga hari ini.

Di Pulau Jawa sendiri, sudah ada tiga kejadian gempa dengan kekuatan di atas M5,0. Yakni di Bayah Banten, dengan dua kali kejadian gempa yakni pada 15 Maret 2025 dengan kekuatan M 5,2, lokasi berada 29 km barat daya Bayah, kemudian pada 6 April 2025 dengan kekuatan M 5,1, berada di 108 km barat daya Bayah. Terakhir di Cilacap, Jawa Tengah pada 4 April 2025 dengan kekuatan M 5, berada di 80 km tenggara Cilacap.

Jika dibandingkan data gempa dirasakan dan gempa di atas M5,0, setidaknya ada 5 kejadian gempa yang kekuatannya di atas M5,0 dan dirasakan warga. 

Berikut daftar gempa dengan kekuatan lebih dari M 5,0 dan dirasakan oleh masyarakat:

- 6 April 2025, pukul 13:55 WIB, terjadi di 108 km barat daya Bayah Banten, dengan kekuatan M 5,1, kedalaman gempa 10 km.

- 8 April 2025, pukul 02:48 WIB, terjadi di 192 km barat laut Sinabang, Aceh, dengan kekuatan M 6,2, kedalaman gempa 10 km.

- 9 April 2025, pukul 03:25 WITA, terjadi di 118 km barat laut Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dengan kekuatan M 5,0, kedalaman gempa 10 km

- 10 April 2025, pukul 16:53 WIT, terjadi di 105 km tenggara Asmat, Papua Selatan, dengan kekuatan M 5,9, kedalaman gempa 60 km

- 14 April 2025, pukul 03:35 WITA, terjadi di 83 km tenggara Lembata, Nusa Tenggara Timur, dengan kekuatan M 5,2, kedalaman gempa 49 km.

Kejadian Gempa di RI Meningkat

Menurut BMKG, Indonesia rawan gempa karena letaknya yang persis berada di jalur pertemuan 3 lempeng tektonik. Yaitu, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.

Dan, karena jalur pertemuan lempeng berada di laut, seperti disebut BMKG, ketika terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami. Karena itu, Indonesia juga rawan tsunami.

Gempa bumi dapat memicu getaran atau guncangan tanah, likuifaksi, longsoran tanah, tsunami, dan bahaya sekunder seperti arus pendek dan gas bocor.

Kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi disebabkan oleh kekuatan gempa itu sendiri, kedalamannya, jarak hiposentrum, lama getaran, kondisi tanah setempat, dan kondisi bangunan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu mengungkapkan, kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Dia pun mengingatkan pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi. Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tetapi juga bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.

Selain karena ada di jalur pertemuan 3 lempeng, jelas Dwikorita, di Indonesia terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/ megathrust, serta 402 segmen sumber gempa sesar aktif yang sudah teridentifikasi. Juga, masih banyak lagi yang belum teridentifikasi.

"Aktivitas kegempaan yang termonitor BMKG mengalami lompatan. Berdasarkan data aktivitas data gempa jangka panjang, ada pola kejadian gempa di Indonesia terus meningkat setiap tahun," katanya.

"Rata-rata kejadian gempa di tahun 1990-2008 sekitar 2.254 gempa per tahun. Namun, tahun 2009-2017 meningkat jadi 5.389 kejadian gempa. Kemudian melompat mulai tahun 2018-2019, bahkan 2020 ya, melompat bahkan 2018 itu 12.062, 2019 itu masih 11.731," ucap Dwikorita.

Lalu, terjadi lonjakan kejadian gempa yang signifikan di tahun 2024. Tercatat ada 29.869 kali kejadian gempa, dengan jumlah alat kurang lebih sama dengan tahun 2023.

"Poinnya di sini memang terjadi tren peningkatan aktivitas kegempaan. Terutama untuk gempa dangkal ini memang meningkat. Juga ada fenomena patahan-patahan aktif di darat semakin banyak yang jadi sumber gempa," terangnya.

"Tren gempa merusak di Indonesia terus terjadi. Dan tahun 2024, terjadi 20 kali gempa merusak. Kalau tahun 2018-2023, 119 kali gempa merusak. Jadi tadi, ada sedikit penurunan dari tahun 2020-2023 meski masih 11.000-an, tapi gempa merusaknya semakin meningkat," papar Dwikorita.

Siap Siaga Megathrust

Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga mengaku, mewaspadai 2 segmen megathrust yang ada di Indonesia. Sebagai catatan, disebutkan ada 13 segmen megathrust di Indonesia.

Dari 13 segmen itu, ada 2 segmen yang telah ratusan tahun belum mengeluarkan energi. Sehingga, masuk dalam fokus perhatian BMKG.

Hal itu, ujar Dwikorita, sesuai dengan tugas BMKG yang diamanahkan Undang-Undang.

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab, jelasnya, sesuai Undang-Undang Nomor 31/2009 dan turunannya, tugas utama BMKG itu memberikan layanan berupa informasi, info dini gempa bumi, dan peringatan dini Tsunami. Juga informasi tentang cuaca dan iklim, serta informasi kualitas udara dan peringatan dininya,.

"Sehingga, kami harus terus mewaspadai zona seismic gap yang ada di Selatan Banten dan Selat Sunda, sudah ada sejak tahun 1757 dan di Wilayah Mentawai-Siberut itu sudah sejak 1797. Sudah lebih 227 tahun. Sudah seharusnya kami bersiap untuk itu," ungkapnya.

Seismic gap megathrust Selat Sunda, kata dia sudah mencapai 267 tahun dan seismic gap di Mentawai-Siberut sudah 227 tahun.

Padahal, lanjutnya, megathrust Nankai di Jepang "hanya" 78 tahun dan sudah lepas. Begitu juga dengan megathrust Tohoku-Oki yang sudah lepas juga di tahun 2011, ada seismic gap 176 tahun.

Kemudian, megathrust Aceh-Andaman yang juga sudah rilis energi, dengan seismic gap 97 tahun.

"Nah yang belum terjadi yang sedang ditunggu itu adalah di Selat Sunda dan di Mentawai-Siberut, sudah lebih dari 227 tahun. Sehingga, sudah seharusnya kami untuk bersiap untuk itu. Teknologi kita tingkatkan, kita bangun terus sistemnya,"katanya.

Dia pun memaparkan data yang menunjukkan aktivitas gempa terlihat jarang di zona seismic gap Selat Sunda.

"Kenapa kita sebut seismic gap di situ karena memang ada kekosongan. Ada gap. Dan di situ kita khawatir akan terlepas sewaktu-waktu. Karena masanya sudah terlewati," warning Dwikorita.

Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)Foto: Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)
Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)

Daftar 13 Segmen Megathrust Ancam Wilayah RI

Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7

9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

Peta Megathrust Ancam RI. (Dok. BMKG)Foto: Peta Megathrust Ancam RI. (Dok. BMKG)
Peta Megathrust Ancam RI. (Dok. BMKG)


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kota Bogor Gempa 4,1 M, Terasa di Kabupaten Bogor Hingga Depok

Next Article BMKG Ingatkan Gempa Megathrust RI Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

Read Entire Article
Photo View |