Netanyahu Respons Prancis-Inggris Akui Negara Palestina, Sebut Ini

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengecam para pemimpin Barat dan sejumlah negara lain, yang telah mengakui negara Palestina. Ia menyampaikan hal ini saat menuju Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (25/9/2025) untuk menghadiri pertemuan di Gedung Putih dan berpidato di Majelis Umum PBB.

Pernyataan tersebut disampaikan tiga hari setelah Prancis dan Arab Saudi memimpin pertemuan puncak khusus di sela-sela Sidang Umum ke 80 PBB, yang dihadiri oleh sejumlah pemerintah Barat yang mengakui Negara Palestina, dengan latar belakang dua tahun perang Gaza. Netanyahu sendiri dijadwalkan berpidato di hadapan Majelis Umum PBB pada hari Jumat.

"Di Sidang Umum, saya akan menyampaikan kebenaran kami, kebenaran warga Israel, kebenaran tentara (Israel), kebenaran bangsa kami," kata Netanyahu di Bandara Ben Gurion sebelum keberangkatannya, menurut pernyataan dari kantornya, dikutip AFP.

"Saya akan mengutuk para pemimpin yang, alih-alih mengutuk para pembunuh, pemerkosa, dan pembakar anak-anak, ingin memberi mereka sebuah negara di jantung Israel. Ini tidak akan terjadi."

Pada Rabu, Netanyahu mengatakan bahwa serangkaian pengakuan baru-baru ini atas negara Palestina, termasuk oleh Inggris dan Prancis, tidak mewajibkan Israel dengan cara apa pun. Ia juga menyebutnya sebagai kapitulasi yang memalukan dari beberapa pemimpin terhadap teror Palestina.

Kamis ini, ia mengatakan akan bertemu dengan Presiden AS Trump untuk keempat kalinya di Washington. Dirinya akan kembali mengadukan "perdamaian" Israel ke sekutunya itu.

"Saya akan membahas dengannya peluang besar yang dibawa oleh kemenangan kami, serta kebutuhan kami untuk menyelesaikan tujuan perang: untuk membawa kembali semua sandera kami, untuk mengalahkan Hamas, dan untuk memperluas lingkaran perdamaian yang telah terbuka bagi kami,"ujar Netanyahu.

Sementara itu, utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengharapkan terobosan terkait Gaza dalam beberapa hari mendatang. Ia mengatakan bahwa Trump telah mempresentasikan sebuah rencana kepada negara-negara Arab dan Islam.

"Kami mempresentasikan apa yang kami sebut rencana 21 poin Trump untuk perdamaian di Timur Tengah dan Gaza. Saya pikir rencana ini menjawab kekhawatiran Israel serta kekhawatiran semua tetangga di kawasan ini," katanya tanpa merinci 21 poin tersebut.

"Kami berharap, dan bahkan bisa dibilang yakin, bahwa dalam beberapa hari mendatang kami akan dapat mengumumkan semacam terobosan."


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Siaga Gaza Menghilang: 97.000 Warga Pergi dalam 4 Hari-Video Netanyahu

Read Entire Article
Photo View |