Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar tengah menanti langkah apa yang akan diambil oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) yakni The Federal Reserve (The Fed) dalam pengumuman hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (29/10/2025) atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Pada pertemuan FOMC terakhir, pada 16-17 September 2025, The Fed akhirnya mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin atau turun ke level 4,00%-4,25%. Menjadi pemangkasan yang pertama kali disepanjang 2025.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh CME FedWatch Tool, menunjukkan bahwa 99,9% pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed akan kembali melanjutkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps ke level 3,75%-4,00% pada rilis hasil FOMC kali ini.
Foto: CME FedWatch Tool
Cut Rate Probabilities
Di tengah kondisi shutdown pemerintahan AS yang membuat data ekonomi terbatas, pelaku pasar akan menantikan bagaimana arah kebijakan moneter The Fed ke depan. Berikut lima hal utama yang akan menjadi sorotan dari hasil rapat FOMC kali ini:
1. Pemangkasan Suku Bunga
Pasar hampir bulat memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps untuk kedua kalinya tahun ini. Pemangkasan tersebut dilakukan sebagai langkah preventif menghadapi pelemahan ekonomi dan pasar tenaga kerja yang mulai melambat.
Sejumlah ekonom menilai, langkah ini menjadi bagian dari strategi "risk management" The Fed lebih baik melonggarkan lebih awal ketimbang terlambat saat ekonomi benar-benar melambat.
Fed Chair Jerome Powell sebelumnya juga menegaskan bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja telah meningkat, sehingga diperlukan kebijakan yang lebih akomodatif.
2. Komunikasi The Fed: Kunci Membaca Arah Kebijakan ke Depan
Nada komunikasi Jerome Powell dalam pidato nya nanti akan menjadi perhatian utama pelaku pasar. Apakah The Fed akan menunjukkan sikap dovish dengan membuka peluang pemangkasan lanjutan di FOMC Desember mendatang, atau justru memberikan sinyal yang cenderung akan menahan untuk menilai dampak dari pelonggaran yang sudah dilakukan.
Beberapa pejabat The Fed seperti Chris Waller dan Patrick Harker menilai bahwa The Fed sebaiknya lebih berhati-hati agar tidak terlalu agresif dalam memangkas suku bunga. Mengingat inflasi yang belum sepenuhnya turun.
Oleh karena itu, bahasa Powell dalam pidatonya nanti akan menjadi petunjuk arah kebijakan moneter AS kedepan.
3. Pandangan Terhadap Inflasi AS & Pasar Nantikan Proyeksi Terbaru dari The Fed
Di tengah keterbatasan data akibat penutupan pemerintahan, laporan Consumer Price Index (CPI) AS untuk September menjadi satu-satunya rilis resmi yang menjadi pegangan utama untuk The Fed dan pasar.
Data Bureau of Labor Statistics (BLS) menunjukkan bahwa harga barang dan jasa di AS naik lebih lambat dari perkiraan, memberi sinyal bahwa tekanan inflasi mulai melandai.
Secara bulanan, CPI tercatat naik 0,3%, menempatkan inflasi tahunan di level 3,0%, lebih rendah dari proyeksi ekonom Dow Jones sebesar 0,4% dan 3,1%.
Jika dikecualikan komponen pangan dan energi, inflasi inti juga hanya naik 0,2% per bulan dan 3,0% per tahun, melandai dari kenaikan 0,3% yang terjadi dua bulan sebelumnya.
Bagi pasar, data ini menjadi petunjuk awal bahwa inflasi kini bergerak ke arah yang diinginkan The Fed. Namun, karena laporan inflasi menjadi satu-satunya data resmi selama shutdown, pelaku pasar akan menantikan pandangan dan proyeksi ekonomi terbaru The Fed terutama apakah bank sentral melihat perlambatan inflasi ini cukup untuk mempercepat siklus pelonggaran moneter.
Proyeksi tersebut akan menjadi sorotan utama, menggantikan rilis data yang tertunda, untuk melihat bagaimana The Fed menilai arah inflasi, pertumbuhan, dan tingkat suku bunga ke depan.
4. Pandangan Terhadap Pasar Tenaga Kerja AS
Kondisi pasar tenaga kerja menjadi tantangan tersendiri bagi The Fed menjelang keputusan FOMC. Laporan ketenagakerjaan resmi dari BLS tidak dirilis akibat government shutdown, membuat pembuat kebijakan dan pelaku pasar mengandalkan data alternatif dari ADP dan Revelio Labs.
Data terakhir sebelum shutdown menunjukkan sinyal pelemahan yang makin jelas. Revisi BLS mengungkap bahwa ekonomi AS kehilangan 13.000 lapangan kerja pada Juni 2025, berbalik dari laporan awal yang sempat mencatat penambahan 139.000 pekerjaan. Menjadikan penurunan pertama sejak Desember 2020.
Sementara itu, Juli 2025 mencatat kenaikan 79.000 pekerjaan, hanya naik tipis dari estimasi sebelumnya. Tren keseluruhan menggambarkan perlambatan tajam dari kondisi awal tahun, di mana penciptaan lapangan kerja sempat mencapai lebih dari 300.000 per bulan.
Karena absennya data tenaga kerja terbaru, pasar kini mengalihkan fokus ke proyeksi ekonomi The Fed yang akan dirilis bersamaan dengan hasil rapat FOMC. Proyeksi ini akan menjadi indikator penting untuk menilai bagaimana bank sentral melihat prospek pertumbuhan dan tingkat pengangguran dalam beberapa kuartal ke depan.
Dengan ekonomi yang mulai kehilangan momentum dan inflasi yang menurun, pelaku pasar akan mencari tanda apakah The Fed masih melihat soft landing sebagai skenario, atau mulai mempertimbangkan risiko resesi sebagai bagian dari outlook-nya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287215/original/094750200_1752814851-photo-grid_-_2025-07-18T113214.798.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270196/original/086881200_1751421214-___________________________________________________________________.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293381/original/080431900_1753328675-___Hai__aku_Yura._Sahabat_kamu_dari_masa_depan__________Itu_hal_pertama_yang_akan_ku_ucap_kalau_bisa_bal__1_.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318733/original/009741500_1755495163-Dirgahayu_ke-80_Republik_Indonesia_Semoga_semangat_kemerdekaan_selalu_hadir_dalam_hal-hal_kecil___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313569/original/057794800_1755019430-Blackpink._Custom_Rosso._lalalalisa_m_wore_a_bespoke_Ferrari_creation_by__rocco.iannone_for__bla.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270018/original/092218200_1751368607-Selamaaat____________________________________.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5284474/original/030236600_1752637184-photo-grid_-_2025-07-16T102806.056.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276154/original/050789200_1751946844-Breakfast_in_Paris_with_Schiaparelli______A_morning_touched_by_magic_____Congratulations__danielro.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272555/original/094756300_1751561398-SnapInsta.to_515233368_18518872810044927_3788589682947303850_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5274223/original/022083100_1751712572-Cleopatra_lunas_yah_next_thai_makeup_coming_soon________________________brb_padel_dulu______1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5271389/original/044345200_1751508099-SnapInsta.to_515013541_18517694308029006_1663973957094072295_n.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279598/original/002313700_1752142503-Thai_makeup_kaaaaa__________2_.jpg)