Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunganya sebesar 25 bps ke level 3,75-4,00%. Namun, The Fed belum yakin akan menurunkan suku bunga lagi bulan depan.
The Fed mengumumkan suku bunga pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (30/10/2025) setelah menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) selama dua hari. Ini merupakan pemangkasan kedua sepanjang tahun ini setelah September lalu. Suku bunga saat ini adalah yang terendah sejak November 2022 atau hampir tiga tahun terakhir.
Seperti diketahui, The Fed telah mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September 2023-Agustus 2024 atau lebih dari setahun sebelum memangkasnya pada September 2024 dan dilanjutkan pada November serta Desember 2024 dengan total 100 basis poin (bps) di tahun kemarin ke 4,25-4,50%. The Fed kemudian menahan suku bunga hingga Agustus sebelum memangkasnya pada September 2025.
Dalam pernyataan resminya, The Fed menjelaskan aktivitas ekonomi AS telah berkembang dengan laju moderat. Pertumbuhan lapangan kerja melambat tahun ini, dan tingkat pengangguran sedikit meningkat tetapi tetap rendah hingga Agustus.
"Indikator terbaru konsisten dengan perkembangan ini. Inflasi telah meningkat sejak awal tahun dan tetap agak tinggi. Komite menilai bahwa risiko penurunan terhadap pekerjaan meningkat dalam beberapa bulan terakhir," tulis The Fed dalam pernyataan resminya.
Keputusan ini diambil dengan pemungutan suara 10-2, di mana Gubernur baru Stephen Miran ingin memangkas suku bunga lebih besar sementara Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, menentang pemotongan sama sekali.
Pemangkasan di Desember Belum Pasti
Ketua Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers, mengatakan The Fed belum bersuara bulat mengenai pemangkasan di pertemuan berikutnya yakni pada 9-10 Desember2025.
Dia menjelaskan ada pandangan yang sangat berbeda di antara para pembuat kebijakan mengenai langkah selanjutnya. Pemotongan suku bunga lebih lanjut pun "tidak bisa dianggap pasti."
Powell mengatakan ada keinginan semakin kuat di kalangan pembuat kebijakan bahwa mungkin sudah saatnya pemangkasan berhenti sejenak dan mengevaluasi dampak dua pemotongan Fed tahun ini sebelum mengambil langkah berikutnya.
"Saat ini kita telah memotong dua kali ... kita 150 basis poin lebih dekat ke netral dibanding setahun lalu. Ada semakin banyak suara yang merasa mungkin ini saatnya untuk setidaknya menunggu satu siklus," kata Powell di konferensi pers, dikutip dari CNBC International.
Dia menambahkan dalam diskusi FOMC pada rapat bulan ini terdapat perbedaan pandangan yang sangat kuat mengenai bagaimana melanjutkan di Desember.
"Pemotongan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan Desember tidak bisa dianggap pasti. Jauh dari itu." Imbuhnya.
Powell menegaskan bahwa Fed tidak memiliki gambaran penuh mengenai kesehatan ekonomi AS tanpa data pemerintah.
Sebagai catatan, data-data ketenagakerjaan AS justru memburuk. Tingkat pengangguran AS naik ke 4,3% di Agustus 2025, dari 4,2% di Juli.
Pada Agustus2025, sektor non‑pertanian (non‑farm payrolls) hanya menambah +22.000 pekerjaan, jauh di bawah ekspektasi pasar (+75.000).
Data swasta dari ADP menunjukkan bahwa pada September2025 terjadi penurunan pekerjaan swasta sebesar 32.000.
Namun, karena penutupan pemerintah atau shutdown sejak 1 Oktober 2025, rilis data resmi seperti laporan bulanan tenaga kerja utama dari Bureau of Labor Statistics (BLS) tertunda, sehingga banyak pengamat memperingatkan bahwa gambaran saat ini memiliki tingkat ketidakpastian lebih tinggi.
Pernyataan kebijakan Fed terbaru mencatat bahwa indikator terbaru konsisten dengan data sebelumnya sebelum shutdown, yang menunjukkan perekrutan lemah dan sedikit peningkatan pengangguran.
"Tidak ada cerita besar dalam empat minggu terakhir, kondisinya cukup stabil. Anda tidak melihat sesuatu yang menunjukkan pasar tenaga kerja, atau bagian lain dari ekonomi, mengalami penurunan signifikan." Imbuhnya.
Powell menyebut bahwa data swasta tidak dapat menggantikan data pemerintah, yang dikenal luas sebagai "standar emas" untuk mengukur ekonomi terbesar dunia. Kehilangan data ini secara terus-menerus bisa menempatkan pemotongan suku bunga di masa depan pada risiko.
"Ada kemungkinan bahwa lebih bijaksana untuk bersikap lebih hati-hati," kata Powell.
The Fed memastikan akan memantau perubahan lanskap ketenagakerjaan dengan sangat hati-hati menyusul serangkaian PHK baru-baru ini di perusahaan-perusahaan besar AS.
"Anda melihat sejumlah besar perusahaan mengumumkan bahwa mereka tidak akan banyak merekrut atau bahkan melakukan PHK, dan sering kali mereka menyebut AI dan potensinya," kata Powell.
Awal minggu ini, Amazon mengumumkan akan memangkas 14.000 pekerjaan di seluruh bisnisnya, sementara media raksasa Paramount pada Rabu memberhentikan setidaknya 1.000 pekerja di berbagai divisinya, termasuk CBS News.
UPS juga mengumumkan Selasa bahwa mereka akan memberhentikan 48.000 karyawan tahun ini. Minggu lalu, Target mengatakan akan menghapus 1.800 pekerjaan korporat, PHK besar pertamanya dalam satu dekade.
Tarif Belum Dongkrak Inflasi
Powell mengatakan The Fed memperkirakan akan ada beberapa kenaikan inflasi tambahan karena butuh waktu bagi tarif untuk merambat melalui rantai produksi dan akhirnya sampai ke konsumen.
Powell berharap setelah tarif diterapkan, nflasi tidak akan terus meningkat, mencerminkan efek sekali kejut.
"Inilah cara kami percaya dan berharap hal ini akan bekerja," kata Powell.
Seperti diketahui, inflasi AS menanjak ke 3,0% (year on year/YoY) pada September 2025 dari 2,9% di Agustus. Namun, inflasi inti melandai ke 3,0% di September 2025.
Powell menyatakan jika tarif dikesampingkan, inflasi tidak terlalu jauh dari target 2% Fed.
"Inflasi, tanpa memperhitungkan tarif, sebenarnya tidak terlalu jauh dari target 2% kami," kata Powell.
Powell mengatakan Fed memperkirakan tarif menyumbang sekitar 0,5-0,6 poin persentase pada indeks harga konsumsi pribadi inti (core PCE), atau pengeluaran pribadi konsumen AS. Artinya, jika tarif dikesampingkan, inflasi inti PCE bisa berada di kisaran 2,3%-2,4%.
"Mengenai inflasi akibat tarif, skenario dasar adalah tarif akan memicu peningkatan sekali saja, meski kemungkinan meningkat lebih lanjut," jelas Powell.
The Fed Kurangi Portofolio
The Fed kemarin juga mengumumkan akhir dari proses tiga tahun untuk mengecilkan ukuran portofolio besar mereka pada 1 Desember.
Portofolio Fed, atau neraca, bengkak hingga mencapai sekitar US$9 triliun pada pertengahan 2022 karena pembiayaan pandemi Covid-19. Namun, angkanya kini sekitar US$6,6 triliun
Menanggapi keputusan The Fed, bursa AS berakhir mengecewakan. Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami reversal cepat pada Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Indeks sempat menyentuh rekor tertinggi di awal sesi sebelum turun kembali setelah Powell, menyinggung bahwa bank sentral mungkin tidak akan menurunkan suku bunga lagi di 2025.
Indeks Dow Jones ditutup turun 74,37 poin atau 0,16% menjadi 47.632,00, sementara S&P 500 berakhir sedikit lebih rendah di 6.890,59. Nasdaq Composite tampil lebih baik, naik 0,55% ke penutupan rekor baru 23.958,47, didorong oleh kenaikan saham Nvidia. Dow sempat naik hingga 334 poin, menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa sebelum akhirnya turun kembali.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae/mae)































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287215/original/094750200_1752814851-photo-grid_-_2025-07-18T113214.798.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270196/original/086881200_1751421214-___________________________________________________________________.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293381/original/080431900_1753328675-___Hai__aku_Yura._Sahabat_kamu_dari_masa_depan__________Itu_hal_pertama_yang_akan_ku_ucap_kalau_bisa_bal__1_.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318733/original/009741500_1755495163-Dirgahayu_ke-80_Republik_Indonesia_Semoga_semangat_kemerdekaan_selalu_hadir_dalam_hal-hal_kecil___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313569/original/057794800_1755019430-Blackpink._Custom_Rosso._lalalalisa_m_wore_a_bespoke_Ferrari_creation_by__rocco.iannone_for__bla.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270018/original/092218200_1751368607-Selamaaat____________________________________.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5284474/original/030236600_1752637184-photo-grid_-_2025-07-16T102806.056.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276154/original/050789200_1751946844-Breakfast_in_Paris_with_Schiaparelli______A_morning_touched_by_magic_____Congratulations__danielro.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272555/original/094756300_1751561398-SnapInsta.to_515233368_18518872810044927_3788589682947303850_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5274223/original/022083100_1751712572-Cleopatra_lunas_yah_next_thai_makeup_coming_soon________________________brb_padel_dulu______1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5271389/original/044345200_1751508099-SnapInsta.to_515013541_18517694308029006_1663973957094072295_n.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308009/original/052161000_1754533006-photo-grid_-_2025-08-07T090553.369.jpeg)