Makin Banyak Gen Z Diprediksi Nganggur, Begini Dampaknya

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena Generasi Z atau Gen Z yang sulit mendapatkan pekerjaan merupakan tantangan yang nyata. Hal ini juga diakui Ketua Federal Reserve, Jerome Powell.

Powell memperingatkan bahwa akan banyak lulusan baru yang sulit mendapatkan pekerjaan secara langsung. Hal ini dia ungkapkan dalam konferensi pers rutinnya setelah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

"Anak-anak yang baru lulus kuliah dan kaum muda, kaum minoritas, kesulitan mencari pekerjaan. Secara keseluruhan, tingkat pencarian kerja sangat rendah. Jadi, lingkungannya rendah PHK dan rendah perekrutan," kata Powell, seperti dikutip Fortune.

Laporan ketenagakerjaan terbaru menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja sedang suram. 

Kepala Ekonom Apollo Global Management, Torsten Slok, mencatat bahwa tingkat pengangguran justru menurun untuk fresh graduate perempuan namun meningkat untuk fresh graduate laki-laki.

Powell sendiri sebelumnya memprediksi ada 50% pekerjaan kerah putih yang hilang. Dia juga menyebut bahwa revolusi industri keempat telah menciptakan banyak posisi baru dengan mengambil posisi menengah.

"Tentu saja ada kemungkinan bahwa AI pada awalnya akan menggantikan banyak pekerjaan, alih-alih menambah tenaga kerja manusia," ujar Powell.

Konsekuensi jangka panjang

Nasib Gen Z yang menganggur akan menciptakan konsekuensi, tidak hanya bagi rumah tangga individu, tetapi juga bagi ekonomi yang lebih luas.

Penelitian menunjukkan bahwa memasuki pasar kerja saat kondisi ekonomi tengah memburuk dapat menurunkan pendapatan seumur hidup, menunda kepemilikan rumah, dan menghambat kemandirian finansial, terutama bagi mereka yang sudah menghadapi hambatan sistemik.

Para akademisi telah mempelajari efek ini pada pasar tenaga kerja, yang diakibatkan oleh kemerosotan ekonomi selama beberapa dekade.

Profesor Harvard, David Ellwood, memperkenalkan istilah "bekas luka permanen" pada tahun 1982, dan Olivier Blanchard serta Larry Summers dalam penelitiannya, berargumen bahwa pengangguran, terutama setelah resesi, dapat berdampak besar pada karier seseorang selama bertahun-tahun mendatang.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Banyak Bos Pecat Karyawan Gen Z, Ada Fenomena Apa?

Read Entire Article
Photo View |