Makan 2 Butir Telur Rebus Tiap Hari Aman atau Tidak? Begini Kata Ahli

2 days ago 7
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang memilih telur rebus untuk menu sarapan. Pilihan itu memang tepat dan cepat jika anda mencari sarapan yang padat nutrisi, mulai dari antioksidan, vitamin B. hingga kolin.

Ahli gizi berlisensi Program Bedah Bariatrik UI Health, Jeremy O'Neal mengatakan jenis telur yang paling sehat dimakan adalah yang tidak menggunakan minyak atau lemak ekstra saat proses memasak. Sementara itu, banyak orang yang memakan telur langsung, ada juga yang memilih menjadikannya sebagai komponen salad dan dicampur dengan makanan lainnya.

Lantas, apakah mengonsumsi telur rebus setiap hari baik bagi kesehatan? Melansir USA Today, berikut fakta-fakta mengenai telur rebus.

Kandungan Nutrisi dan Protein

O'Neal menguraikan satu butir telur rebus berukuran besar mengandung 72 kalori, hampir 5 gram lemak dan sekitar 1,5 gram lemak jenuh. Menurutnya, telur khususnya kuning telur, mengandung banyak vitamin dan mineral. Telur merupakan sumber vitamin A, vitamin B, riboflavin, folat, zat besi, dan seng yang baik.

Telur, kata O'Neal, juga merupakan salah satu sumber kolin terbaik, mineral yang sangat penting selama kehamilan karena mendukung produksi asetilkolin, yang membantu kontraksi otot. Spesialis pengobatan gaya hidup, Dr. Amar Dave mengatakan kolin juga terbukti penting dalam meningkatkan fungsi kognitif pada orang dewasa yang lebih tua.

Telur rebus juga kaya akan protein. O'Neal mengungkapkan ada sekitar 6 hingga 7 gram protein dalam satu butir telur rebus besar. Namun, anda tidak dapat mengandalkannya saja untuk memenuhi semua kebutuhan protein harian. Asupan protein Anda bergantung pada dua faktor, berat badan seseorang, dan seberapa banyak dia berolahraga.

Menurut Harvard Health, angka kecukupan gizi (AKG) protein orang dewasa yang direkomendasikan adalah setidaknya 0,8 gram protein per kilogram berat badan. Jadi, O'Neal menerangkan jika seseorang memiliki berat 180 pon, mereka direkomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 65 gram protein sehari.

Jika Anda adalah seseorang yang sangat aktif, Anda perlu mengonsumsi sedikit lebih banyak protein daripada orang kebanyakan, sekitar 1,2 gram hingga 2 gram protein per kilogram berat badan. Jika Anda hamil, asupan protein Anda juga direkomendasikan lebih tinggi dari rata-rata, sekitar 1,1 gram protein per kilogram berat badan.

Seberapa sering boleh mengonsumsi telur?

O'Neal mengatakan dalam konteks diet seimbang, bagi kebanyakan orang, tidak masalah untuk mengonsumsi dua hingga tiga telur rebus per hari.

Dietary Guidelines for America 2020-2025 merekomendasikan untuk mengonsumsi berbagai macam buah, sayur, biji-bijian, susu (atau kedelai sebagai alternatif), minyak sehat, dan makanan kaya protein.

Dave mengatakan sangat penting untuk mendiversifikasi sumber protein seseorang. Untuk membantu memenuhi target protein Anda, pertimbangkan untuk memasukkan campuran daging tanpa lemak, unggas, dan telur. Untuk sumber protein nabati, ia merekomendasikan untuk mengkonsumsi makanan seperti gandum potong baja, kacang-kacangan, biji-bijian, lentil, dan tahu.

Bolehkah mengkonsumsi telur rebus jika saya memiliki kolesterol tinggi?

Menurut O'Neal, kuning telur merupakan tempat sebagian besar kolesterol makanan terkonsentrasi. Adapun, Pusat Data Makanan USDA menyebut satu telur besar mengandung sekitar 200 miligram kolesterol makanan.

"Telur jelas merupakan sumber kolesterol makanan yang lebih besar, tetapi hubungan antara konsumsi kolesterol makanan secara teratur, lalu kolesterol (darah) tinggi dan penyakit arteri koroner, belum terbukti dengan baik," kata Dave, dikutip dari USA Today, Sabtu (31/5/2025).

Jadi, jika Anda termasuk orang yang berisiko tinggi mengalami kolesterol tinggi, mungkin lebih penting untuk memperhatikan jumlah lemak jenuh yang terkandung dalam telur rebus. Sebab, kata Dave, pola makan tinggi lemak jenuh sangat berkorelasi dengan kolesterol darah tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kendati demikian, walau Anda memiliki kolesterol tinggi, itu tidak berarti Anda harus menghindari telur rebus sama sekali.

O'Neal mengatakan jika Anda mengikuti pola makan seimbang yang membatasi asupan lemak jenuh di area lain, seperti mengganti daging merah dengan daging tanpa lemak, menghindari makanan olahan, dan sebagai gantinya mengkonsumsi banyak sayuran, telur rebus bisa (dalam jumlah sedang) menjadi tambahan yang bergizi dan kaya protein untuk diet Anda.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal

Next Article Studi: Konsumsi 1 Butir Telur Turunkan Risiko Kematian Akibat Jantung

Read Entire Article
Photo View |