Lewat Pasar 1001 Malam, Cak Imin Targetkan UMKM Naik Kelas

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) tengah menyiapkan program Pasar 1001 Malam. Program ini diharapkan mampu mendorong UMKM, pelaku ekonomi kreatif dengan memanfaatkan 'aset tidur' milik pemerintah dan BUMN.

Lahan-lahan tidur ini akan 'disulap' menjadi pusat bisnis, ruang kreatif, dan area usaha dengan biaya sewa yang terjangkau bagi UMKM.

Adapun program Pasar 1001 Malam ini nantinya berbentuk creative compound yang dikelola oleh pihak ketiga melalui mekanisme kerja sama resmi.

"Kita sebut sebagai Pasar 1001 Malam, di mana fasilitas tempat-tempat pemerintah yang nganggur, idle, tapi di lokasi strategis dipinjamkan untuk UMKM, display, dan festival. Nah, kita ingin dorong 1001 titik untuk itu," kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (9/12/2025).

Untuk diketahui, Pasar 1001 malam digagas karena besarnya kontribusi sektor UMKM dan ekonomi kreatif, namun belum dirasakan secara merata. Pasalnya, pendapatan bersih pelaku usaha rata-rata hanya Rp 2 juta per bulan. Kesenjangan ini terjadi karena adanya biaya sewa lahan yang tinggi yakni mencapai Rp 782.000/m2.

Untuk itu, aset negara dan BUMN yang tidak produktif akan dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM melalui program Pasar 1001 Malam.

Cak Imin pun menyebut telah mendapatkan dukungan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjalankan program Pasar 1001 Malam ini, demi membangkitkan perekonomian secara inklusif.

Dia juga optimistis program ini bisa berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat UMKM merupakan penopang utama Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Cak Imin mengatakan, pemerintah berkomitmen memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk naik kelas, dengan memberikan ruang untuk memamerkan produk-produknya. Menurutnya salah satu tantangan bagi pelaku UMKM di Indonesia adalah keterbatasan biaya untuk mengikuti pameran besar karena biayanya cukup mahal. Untuk itu, kehadiran Pasar 1001 Malam diharapkan bisa menjadi ajang pameran baru yang bisa dijangkau masyarakat luas.

Adapun tahap awal pengembangan dilakukan di kota-kota dengan aset tidur milik PT Pos Indonesia dan PT KAI di kawasan perkotaan dengan potensi pasar besar dan kebutuhan ruang usaha terjangkau. Sementara itu, pengembangan lanjutan akan mengikuti hasil pendataan aset dan minat investor di daerah lain.

Program ini sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) No 7 Tahun 2021 Pasal 60, yang mewajibkan kementerian/lembaga, BUMN, BUMD, dan swasta untuk menyediakan minimal 30% dari total luas area komersial mereka sebagai tempat promosi bagi Usaha Mikro dan Kecil.

(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]