Kronologi dan Motif Israel Akui Somaliland, Buat Negara Dunia Murka

7 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel mengakui Somaliland sebagai negara merdeka. Bahkan Israel menandatangani perjanjian untuk menjalin hubungan diplomatik.

Hal ini menimbulkan reaksi keras dari dunia, termasuk beberapa negara mayoritas Muslim, mulai dari Turki, Mesir, dan Arab Saudi. Amerika Serikat (AS) juga mempertanyakan langkah Israel itu.

Bagaimana kronologinya?

Pemberitaan berawal ketika kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia mengumumkan "pengakuan resmi Republik Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat". Ini menjadikan Israel sebagai negara pertama yang melakukannya.

"Deklarasi ini sejalan dengan semangat Kesepakatan Abraham," kata kantor Netanyahu, merujuk pada beberapa perjanjian antara Israel dan negara-negara Arab yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump selama masa kepresidenan pertamanya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Dikatakan Netanyahu, ia mengundang Abdirahman Mohamed Abdullahi, presiden yang ditunjuk untuk berkunjung. Dalam video yang menunjukkan Netanyahu bahkan berbicara dengan Abdullahi melalui telepon.

Ia mengatakan, dirinya sangat senang keduanya menandatangani pengakuan resmi Israel terhadap Somaliland saat ini. Ia menambahkan bahwa hubungan baru ini akan menawarkan peluang ekonomi.

"Saya sangat, sangat senang dan saya sangat bangga dengan hari ini dan saya ingin mendoakan yang terbaik untuk Anda dan rakyat Somaliland," kata Netanyahu seraya menyebut ia akan menyampaikan kepada Presiden AS Donal Trump tentang ini.

Hal sama juga diamini Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar. Ia mengatakan kedua negara telah sepakat untuk membangun hubungan diplomatik penuh, yang akan mencakup penunjukan duta besar dan pembukaan kedutaan.

"Saya telah menginstruksikan kementerian saya untuk segera bertindak untuk melembagakan hubungan antara kedua negara di berbagai bidang," katanya dalam sebuah pernyataan.

Apa Itu Negara Somaliland?

Somaliland sendiri memang mencoba mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia sejak 1991. Selama beberapa dekade, Somaliland telah berupaya untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Somaliland berada di posisi strategis di Teluk Aden. Perlu diketahui, saat ini, wilayah itu telah memiliki mata uang, paspor, dan tentara sendiri.

"Ini adalah momen bersejarah karena kami menyambut dengan hangat pengakuan Israel dan menegaskan kesiapan Somaliland untuk bergabung dengan Perjanjian Abraham," tulis Abdullahi memuji langkah Israel tersebut, mengatakan itu menandai awal dari "kemitraan strategis".

Sebenarnya, kurangnya pengakuan internasional terhadap Somaliland telah menghambat akses terhadap pinjaman, bantuan, dan investasi asing, dan wilayah tersebut tetap sangat miskin.

Kesepakatan antara Ethiopia yang terkurung daratan dan Somaliland tahun lalu untuk menyewa sebagian garis pantai untuk pelabuhan dan pangkalan militer membuat Somalia marah.

Respons Turki, Arab Saudi, hingga AS?

Hal ini kemudian,membuat dua sumber dari kantor PM Somalia mengatakan pemerintah mengadakan pertemuan krisis. Israel dianggap mencampuri urusan dalam negeri Somalia.

Beberapa negara juga mengutuk langkah Israel tersebut. Mulai dari Turki, Mesir hingga Arab Saudi.

Turki, mengatakan inisiatif Israel ini, sejalan dengan kebijakan ekspansionisnya. Ini merupakan campur tangan terang-terangan dalam urusan domestik Somalia.

Hal senada juga disebut Mesir. Kementerian Luar Negeri juga mengatakan diplomat utama telah berbicara dengan rekan-rekannya dari Turki, Somalia, dan Djibouti, dan bersama-sama mengutuk langkah tersebut.

"Dukungan penuh untuk persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial Somalia," tegas Kairo.

Arab Saudi melalui pernyataan resmi yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), menyatakan penolakan mutlak terhadap deklarasi pengakuan timbal balik antara Israel dan Somaliland tersebut. Kerajaan menegaskan kembali posisi teguhnya untuk mendukung kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Somalia.

Saudi menekankan bahwa mereka menolak segala upaya untuk memaksakan entitas paralel yang bertentangan dengan keutuhan negara Somalia. Kerajaan menegaskan dukungannya terhadap institusi-institusi sah negara Somalia, serta keinginannya untuk menjaga stabilitas Somalia dan rakyatnya.

Mengutip Anadolu, Presiden AS Trump mengatakan ia tidak bermaksud untuk segera mengikuti jejak Israel dalam mengakui Somaliland. Menurutnya, semua sedang dipelajari.

"Kita akan mempelajarinya. Saya mempelajari banyak hal dan selalu membuat keputusan yang hebat dan ternyata benar," kata Trump kepada New York Post dalam sebuah wawancara telepon.

Sebenarnya, Somaliland menjanjikan akses kepada AS ke pelabuhan di Teluk Aden yang strategis jika mengakuinya. Trump menanggapi dengan acuh tak acuh, dengan mengatakan "bukan masalah besar".

Motif Israel?

Sementara itu, para analis mengatakan bahwa pertimbangan strategis berada di balik dorongan Israel untuk mengakui Somaliland. Israel membutuhkan sekutu di wilayah Laut Merah karena banyak alasan di antaranya melawan Houthi, di Yaman.

"Somaliland adalah kandidat ideal untuk kerja sama semacam itu karena dapat menawarkan Israel akses potensial ke area operasional yang dekat dengan zona konflik," kata Institut Studi Keamanan Nasional dalam sebuah makalah bulan lalu, merujuk juga bahwa ada pula motif ekonomi.

Sebenarnya, Israel berulang kali menyerang target di Yaman setelah perang Gaza pecah pada Oktober 2023. Ini sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah.

Houthi menyerang sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina di Jalur Gaza. Houthi telah menghentikan serangan mereka sejak gencatan senjata yang rapuh dimulai di Gaza pada Oktober.

Pemimpin Houthi Yaman sendiri merespons Israel. Houthi memperingatkan bahwa kehadiran Israel di Somaliland akan dianggap sebagai "target militer".

"Kami menganggap kehadiran Israel di Somaliland sebagai target militer bagi angkatan bersenjata kami, karena itu merupakan agresi terhadap Somalia dan Yaman, dan ancaman terhadap keamanan kawasan," kata pemimpin kelompok tersebut, Abdulmalik al-Houthi, menurut pernyataan yang diterbitkan oleh media daring.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Photo View |