Jelang BI Rate, Saham Properti "Kebingungan"

12 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini investor bersiap mendengarkan hasil kebijakan suku bunga acuan (BI Rate). Keputusan BI Rate ini sangat mempengaruhi pergerakan saham-saham Tanah Air terutama di sektor properti yang sangat rentan terhadap kebijakan suku bunga.

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BBI yang dijadwalkan 15-16 Juli 2025.

Sebagai catatan, BI rate pada Juni ditetapkan konstan 5,50%. Sebelumnya, BI sempat memangkas suku bunga pada Mei 2025 ke level 5,50%. Sampai awal paruh kedua 2025, ini adalah satu-satunya BI melakukan pemangkasan suku bunga.

CNBC Indonesia telah menghimpun consensus dari 13 lembaga/institut terkait proyeksi BI rate yang akan diumumkan besok.

Sebanyak delapan dari 13 lembaga berekspektasi bahwa BI akan menahan suku bunga di level 5,50%. Lima institusi lainnya memproyeksi suku bunga akan dipangkas ke level 5,25%.

Jika BI kembali menahan suku bunga tentu kabar ini menjadi kabar kurang menyenangkan bagi sektor properti karena tingkat suku bunga KPR nantinya akan tetap, sehingga mengurangi daya tarik terhadap pembelian rumah hunian KPR.

Diketahui, pertumbuhan properti residensial di pasar primer Indonesia pada kuartal I 2025 menunjukkan peningkatan yang terbatas, hanya sebesar 1,07% secara tahunan (yoy), menurut survei Bank Indonesia (BI). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada kuartal IV 2024 yang mencapai 1,39%. Meskipun demikian, penjualan properti residensial pada kuartal I 2025 juga mengalami peningkatan sebesar 33,92% secara kuartal ke kuartal (qoq).

Ekspetasi investor terhadap BI bahwa akan tetap kembali menahan suku bunga di tengah pertumbuhan terbatas terhadap penjualan properti, mendorong pergerakan saham-saham properti hari ini juga cukup terbatas. 
Saham properti juga bergerak berbeda, ada yang naik, stagnan dan sebagian menguat.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Photo View |