Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menyiagakan berbagai fasilitas dan layanan ekstra distribusi bahan bakar minyak (BBM) guna mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat di jalur-jalur mudik maupun wisata. Hal itu masih dalam rangka menyambut momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menjelaskan, pihaknya meningkatkan pelayanan mulai dari layanan energi reguler, pengawasan wilayah atensi, hingga program promo khusus. Persiapan tahun ini juga mencakup layanan tambahan untuk menembus titik-titik kemacetan lalu lintas.
"Layanan tambahan antara lain kita menyiapkan motoris-motoris yang ada di beberapa titik, tentunya itu juga bisa untuk pengiriman. Kita waspada apabila terjadi kemacetan di SPBU tertentu, kita bisa mengirimkan juga ada mobil tangki yang mungkin malah bisa contraflow," jelasnya dalam Konferensi Pers Kesiapan Nataru, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Jika kepadatan kendaraan mulai terjadi, perusahaan akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memastikan armada tangki BBM tetap bisa menjangkau SPBU.
"Kami akan bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk membantu mengawal dan tentunya layanan-layanan lain yang sudah biasa kita lakukan, seperti ada Serambi MyPertamina di beberapa titik-titik SPBU yang tentunya bisa untuk para pengemudi untuk mampir, istirahat ataupun ada refreshment lainnya," tambahnya.
Selain fokus pada distribusi energi, Pertamina juga menghadirkan fasilitas tempat istirahat bagi para pemudik di sejumlah titik strategis. Hal itu diharapkan dapat membantu menjaga stamina para pengemudi sehingga perjalanan liburan akhir tahun dapat berjalan aman dan lancar.
Berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, ketahanan stok BBM jenis Pertalite (RON 90) sekitar 19 hari dengan volume sebesar 1.567.490 kilo liter (KL). Kemudian, stok Pertamax (RON 92) sekitar 23 hari dengan volume 664.108 KL.
Stok Pertamax Green (RON 95) dan Pertamax Turbo (RON 98) sekitar 31 hari dengan besaran volume mencapai 78.313 KL. Adapun untuk solar subsidi atau CN 48 sekitar 15 hari dengan volume 1.542.849 KL.
Solar CN 53 alias non subsidi sekitar 25 hari dengan volume 52.655 KL. Kerosene sekitar 27 hari dengan volume 36.376 KL, dan Avtur sekitar 29 hari dengan volume 426.852 KL.
Foto: Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri tiba di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/10/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri tiba di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/10/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
(dce)
[Gambas:Video CNBC]





































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311828/original/002082300_1754896970-HOP_1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5337590/original/033950300_1756917993-WhatsApp_Image_2025-09-03_at_23.42.17.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341662/original/098956200_1757320693-downloadgram.org_542267009_18540863665047688_9096491130815971427_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311886/original/082397400_1754898386-BATU_ALAM_KALIMANTAN_1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5353128/original/096377000_1758167792-photo-grid__95_.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325956/original/077228600_1756056463-in_love_with_my_birthday_look_-______-Makeup__danybarca22Hair__hairdobyrachelaStylist__fandinasutio__5_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352375/original/018166900_1758096944-WhatsApp_Image_2025-09-17_at_15.07.23.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5350528/original/058840100_1758002233-photo-grid__93_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347495/original/050755300_1757673613-IMG_7380.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5351851/original/048738800_1758086062-IMG_7555_1_.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5326007/original/009538200_1756080537-New_hair_new_era_new_balance_jyakh__7_.jpg)