Iran Lempar 'Bom' Baru ke AS, Begini Peringatan FBI

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Para penjahat siber yang berafiliasi dengan Iran berpeluang melempar 'bom' baru ke perusahaan dan infrastruktur kritis di AS. Lebih spesifik, serangan peretasan disebut akan menargetkan organisasi pertahanan yang berhubungan dengan lembaga pertahanan dan penelitian Israel.

Hal ini diungkap laporan terbaru dari pejabat pemerintahan AS pada Senin (30/6) awal pekan ini.

Biro Investigasi Federal (FBI), Lembaga Keamanan Nasional (NSA), Departemen Pusat Pertahanan Keamanan Siber (DC3), dan sayap keamanan siber di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengeluarkan pernyataan gabungan terkait hal ini.

Sebagai catatan, sejauh ini belum ditemukan indikasi serangan siber berbahaya yang terkoordinasi dan terafiliasi dengan Iran. Namun, lembaga-lembaga pemerintah AS memperingatkan bahwa perusahaan dan entitas di AS harus memperbarui sistem pertahanan mereka.

"Meskipun ada deklarasi gencatan senjata dan negosiasi tengah berlangsung untuk mencapai solusi permanen, para penjahat siber yang terafiliasi dengan Iran dan kelompok peretas dengan tujuan aktivisme politik (hacktivist) kemungkinan masih melakukan aktivitas siber yang berbahaya," menurut pernyataan tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (1/7/2025).

Para peneliti keamanan siber di Israel dan AS sejauh ini melihat hanya sedikit aktivitas siber yang terafiliasi dengan Iran, sebagai konsekuensi dari perang yang dilancarkan Israel pada 13 Juni 2025, dilanjutkan serangan AS ke fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni 2025.

Para peretas yang dibekingi pemerintah Iran selama ini dikenal kerap mengeksploitasi kerentanan yang ada di software lawas. Mereka juga biasanya membobol akun-akun yang terkoneksi internet dan menggunakan perangkat dengan password lemah.

Selain itu, para peretas Iran juga kerap mengoperasikan peretasan dengan modus ransomware untuk mencuri dan membocorkan informasi sensitif, menurut laporan dari lembaga pemerintah AS.

Pada November 2023, pemerintah AS mengatakan peretas yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyerang peralatan yang tertera di sistem pengolahan air dan limbah di beberapa negara bagian.

Penyerangan itu menargetkan perangkat-perangkat buatan Israel dan dilancarkan sesaat setelah penyerangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Modus Baru Bobol Rekening Lewat Laptop, Merek Mahal Ini Jadi Sasaran

Read Entire Article
Photo View |