Inilah 7 Sosok Perempuan Berdaya Pilihan ParagonCorp, Ada Siapa Saja?

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini, ParagonCorp menggelar sesi bincang intimate bertajuk "Terang dari Hati". Sesi ini menampilkan tujuh sosok perempuan inspiratif dari berbagai bidang.

Kehadiran mereka menjadi pemacu semangat bagi seluruh perempuan Indonesia untuk terus bergerak, berbagi, dan mengambil peran berdasarkan nilai-nilai keberanian, kepedulian, ketangguhan, dan ketulusan nilai yang selaras dengan apa yang ParagonCorp miliki.

Tujuh sosok perempuan ini hadir dalam ruang kecil nan hangat. Mereka mewakili tiap bidang krusial yang mendukung kemajuan bangsa Indonesia pada pada masa depan. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki sosok perempuan hebat yang berkontribusi signifikan di sektor-sektor krusial.

Para perempuan ini juga senantiasa gigih berjuang demi mewujudkan terang dalam tenang. Tidak sekadar bertumbuh, tapi bertumbuh dengan nilai. Berikut ini adalah sosok-sosok perempuan yang tampil dalam sesi bincang intimate yang diselenggarakan oleh ParagonCorp:

1. Tien Agustina - Pendidik, Alumni Wardah Inspiring Teacher (WIT)

Sebagai alumni WIT 2019 dan seorang pengajar aktif, Tien adalah representasi dari ribuan guru yang terus berinovasi di tengah keterbatasan. Selain aktif melakukan pengajaran, Tien juga senantiasa berinovasi untuk menghadirkan media ajar yang efektif bagi para muridnya.

Tien juga telah mematenkan metode pembelajaran videografi melalui board game "Sang Legenda" yang ia buat. Ini merupakan sebuah terobosan kreatif yang mengajak guru untuk menjadi sosok menyenangkan dan menginspirasi bagi murid.

2. Retno Marsudi - UN Secretary-General Special Envoy on Water

Mantan Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia ini adalah simbol diplomasi yang memanusiakan. Selama masa baktinya, Retno begitu aktif mendorong peran perempuan yang lebih luas dalam menerangi perdamaian dunia. Kini, Retno berperan sebagai utusan khusus PBB untuk isu air dan perempuan. Melalui peran barunya ini, Retno terus menyoroti pentingnya keadilan dan kolaborasi lintas negara untuk keberlanjutan umat manusia.

3. Azalea Ayuningtyas - Co-Founder & Komisaris Du Anyam

Ayu hadir dengan membawa kisah transformasi sosial di wilayah terpencil Indonesia melalui Du Anyam. Aksi nyata Du Anyam berpusat pada pemberdayaan perempuan penganyam di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendapatkan penghasilan, serta meningkatkan martabat dan pengaruh dalam komunitas mereka. Berbasis ekonomi kreatif dan inklusif, Ayu adalah sosok yang meyakini bahwa perubahan besar untuk negeri, lahir dari tangan-tangan kecil yang bekerja dari hati.

4. Nicky Clara - Disability Womenpreneur & Founder Berdayabareng.com

Nicky sebenarnya terlahir dengan keterbatasan fisik dan terpaksa menggunakan kaki palsu sejak usia satu tahun. Kendati begitu, dia menjelma menjadi pelopor gerakan inklusif melalui berbagai inisiatif sosial, termasuk Berdayabareng. Dedikasi Nicky telah menciptakan akses pendidikan dan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas, perempuan, dan pemuda di Indonesia Timur menjadikannya simbol ketangguhan yang tidak menyerah oleh batas fisik.

5. Najeela Shihab - Pendidik, Founder Sekolah Cikal & Semua Murid Semua Guru

Najeela atau akrab disapa Ela terus konsisten mendorong pendekatan pendidikan berbasis kolaborasi dan keberagaman melalui perannya sebagai figur utama reformasi pendidikan di Indonesia. Melalui Sekolah Cikal dan gerakan Semua Murid Semua Guru, Ela memperjuangkan sistem pendidikan yang memanusiakan anak dan guru. Penghargaan global yang ia terima memperkuat kontribusinya bagi pendidikan Indonesia.

6. Gina S. Noer - Sineas & Pendiri Wahana Kreatif

Gina telah dikenal sebagai sineas perempuan yang memberi ruang bagi narasi-narasi perempuan dalam perfilman Indonesia. Melalui karya-karyanya seperti Dua Garis Biru dan Like & Share, ia membuka percakapan publik tentang pengalaman perempuan dan keluarga dengan sensitivitas sosial yang tinggi. Di balik lensa, Gina berusaha membangun ruang hangat bagi kisah-kisah perempuan.

7. Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa - Guru Besar FK Unair & Aktivis Kesehatan Komunitas

Sosok ilmuwan sekaligus pelayan masyarakat ada pada diri Prof. Cita. Di balik gelar akademiknya, ia aktif dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, khususnya perempuan dan anak-anak. Prof. Cita selalu percaya bahwa kesehatan bukan hanya soal fisik, tapi juga cinta, keteladanan, dan keberlanjutan.

Lebih jauh, melalui "Terang dari Hati", ParagonCorp ingin merayakan narasi perempuan yang lahir dari keberanian untuk mencintai, ketulusan untuk berbagi, dan kekuatan untuk mengubah. Ketujuh narasumber ini hadir tidak hanya sebagai pembicara, melainkan sebagai simbol semangat yang menyala dan memantik aksi.

"Kami percaya, setiap perempuan memiliki terang dalam dirinya. Ketika mereka diberi ruang untuk bersinar, mereka tidak hanya menerangi dirinya, tetapi juga komunitas dan masa depan bangsa," ujar Perwakilan Corporate Communication and Employer Branding Lead ParagonCorp, Husna Sani Razanah dalam keterangan tertulis, Kamis (24/4/2025).

Melalui semangat yang dibawa dalam acara "Terang dari Hati" pada momen Hari Kartini ini, ParagonCorp berkomitmen terus menghadirkan ruang-ruang pemberdayaan perempuan di berbagai bidang agar mereka dapat mengambil peran lebih untuk Ibu Pertiwi.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Hari Kartini, Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum Jakarta

Next Article Rayakan Usia 40 Tahun, ParagonCorp Kenalkan Inisiatif Baru

Read Entire Article
Photo View |