Jakarta, CNBC Indonesia - Para ilmuwan tengah mempertimbangkan opsi ekstrem menghadapi ancaman asteroid yang berpotensi menabrak bulan pada 2032. Salah satu cara yang sedang dikaji adalah dengan meluncurkan senjata nuklir untuk menghancurkan asteroid tersebut sebelum mencapai orbit bulan.
Asteroid bernama 2024 YR4 pertama kali ditemukan pada Desember 2024 dan sempat menjadi perhatian global. Pasalnya, berdasarkan pengamatan awal, benda langit berdiameter 55 meter itu diperkirakan memiliki peluang menabrak Bumi hingga 3,1% pada 2032. Ukurannya cukup besar untuk menghancurkan sebuah kota.
Namun, analisis lanjutan menurunkan kemungkinan itu menjadi sangat kecil, hanya sekitar 0,28% atau kurang dari 1 banding 360.
Kabar baik memang untuk Bumi, tetapi ada risiko lain yakni asteroid justru berpeluang sekitar 4% menabrak bulan.
Jika itu terjadi, dampaknya bisa terasa di Bumi. Tabrakan akan menimbulkan lontaran material bulan (lunar ejecta) yang dapat meningkatkan jumlah puing mikrometeoroid di orbit rendah Bumi hingga 1.000 kali lipat.
Kondisi ini berpotensi mengancam satelit, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), hingga keselamatan astronot, demikian dikutip dari Live Science, Kamis (25/9/2025).
Para peneliti menyebut opsi defleksi atau pengalihan jalur asteroid sulit dilakukan karena masih banyak ketidakpastian mengenai massa asteroid tersebut. Salah perhitungan justru bisa mendorong asteroid ke arah Bumi.
Oleh sebab itu, ilmuwan menyoroti dua opsi penghancuran. Pertama, dengan misi gaya DART yang memecah asteroid menjadi beberapa bagian. Kedua, dengan meledakkan senjata nuklir di permukaan atau dekat asteroid sebelum mendekati bulan. Meski kedua metode ini belum pernah diuji, secara teori hal tersebut memungkinkan.
Peluncuran misi nuklir diperkirakan antara akhir 2029 hingga akhir 2031, sedangkan misi gaya DART bisa dilakukan antara 2030 hingga 2032.
Walau begitu, peluang asteroid 2024 YR4 benar-benar menabrak bulan tetap relatif kecil, yakni hanya 4%.
Para ilmuwan memandang situasi ini sebagai kesempatan untuk memperdalam riset mengenai teknologi penghancur asteroid. Sekaligus menyerukan kolaborasi komunitas ilmiah global untuk mengembangkan desain wahana antariksa baru, sebagai langkah antisipasi jika ancaman yang lebih serius benar-benar mendekati Bumi di masa depan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Mau Cegat Komet yang Melesat Kencang Melewati Bumi