- Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam, IHSG menguat sementara rupiah melemah
- Wall Street kembali ambruk berjamaah
- Lonjakan indeks dolar hingga klaim pengangguran AS bisa menjadi penggerak sentimen pasar hari ini
Jakarta,CNBC Indonesia- Pasar keuangan domestik kembali ditutup beragam. IBursa sahammelaju mencetak rekor tertinggi baru, sementara rupiah justru terus melemah hingga menembus level terendah dalam lima bulan. Optimisme investor di bursa saham belum cukup menutup kecemasan pasar valuta asing terhadap arah kebijakan global.
Pasar keuangan Indonesia diharapkan mengakhiri perdagangan di zona positif hari ini. Selengkapnga mengenai proyeksi sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangann kemarin Rabu (24/9/2025), IHSG ditutup menguat tipis 1,35 poin atau 0,02% ke 8.126,56, level penutupan tertinggi sepanjang masa.
Indeks sempat menyentuh 8.169 intraday dengan nilai transaksi Rp38 triliun dan 55,1 miliar saham berpindah tangan dalam 3 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar tembus Rp15.000 triliun.
Asing berbalik arah dengan mencatat net sell sebesar Rp 524 miliar.
Kenaikan ditopang saham baru Merdeka Gold Resources (EMAS) yang menjadi top mover, sementara perbankan besar seperti PT Bank Central Asia (BBCA) justru menahan laju indeks.
Sebaliknya, menilik pasar valuta asing, rupiah ditutup melemah tipis 0,06% ke Rp16.670 per dolar AS, memperpanjang tren pelemahan lima hari beruntun. Level ini merupakan titik terlemah sejak April 2025.
Penguatan dolar AS dipicu pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan sikap hati-hati dalam pemangkasan suku bunga, sehingga menjaga indeks dolar (DXY) di 97,46.
Kombinasi sentimen global dan ekspektasi fiskal ekspansif dalam negeri membuat rupiah sulit keluar dari tekanan.
Sementara itu, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun terus merangkak naik ke 6,39% pada perdagangan kemarin, tertinggi sejak 11 September. Kenaikan imbal hasil ini menandai investor tengah menjual SBN sehingga harganya jatuh.
Pages