FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
25 September 2025 09:40

Setidaknya 12 orang tewas setelah hujan deras mengguyur Kolkata, India timur, pada Selasa (24/9/2025) hingga Rabu (25/9). Banjir besar itu merendam jalan-jalan utama, melumpuhkan transportasi, dan membuat ribuan warga terlantar berjam-jam. Para pejabat menyebut curah hujan mencapai 251,6 milimeter dalam 24 jam, menjadikannya yang terderas sejak 1988. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Polisi melaporkan sembilan korban tewas di Kolkata, sebagian besar akibat sengatan listrik, sementara dua lainnya meninggal karena tenggelam. Kondisi tersebut memperparah kesulitan warga, apalagi banjir terjadi hanya beberapa hari sebelum dimulainya perayaan Durga Puja, festival Hindu terbesar di Benggala Barat. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Selain menewaskan korban, banjir juga merusak infrastruktur festival. Banyak pandal—bangunan sementara dari bambu untuk perayaan Durga Puja—serta patung tanah liat dewa-dewi mengalami kerusakan parah. Air setinggi pinggang di sejumlah wilayah membuat kendaraan terjebak, sementara warga terpaksa berjalan kaki menembus genangan. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Transportasi lumpuh di berbagai moda. Beberapa penerbangan dan kereta api dibatalkan atau tertunda, sementara pemadaman listrik terjadi di sejumlah kawasan selama berjam-jam. Pemerintah negara bagian mengerahkan pompa air untuk mengeringkan jalan dan jalur rel, serta menyalurkan bantuan darurat seperti makanan dan layanan medis. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)

Departemen Meteorologi India memperingatkan hujan masih akan turun dalam beberapa hari ke depan akibat terbentuknya daerah bertekanan rendah di Teluk Benggala. Pemerintah pun menutup sekolah hingga Kamis (26/9/2025) dan mengimbau warga tetap berhati-hati, meski permukaan air mulai surut di beberapa kawasan dataran rendah. (REUTERS/Sahiba Chawdhary)