Hidup Bakal Makin Susah, Krisis Baru Mengancam Dunia

3 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Artificial Intelligence menimbulkan potensi krisis besar, mulai dari polusi karbon hingga risiko kelangkaan air di dunia.

Sebuah studi menggambarkan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pengembangan AI. Namun, penelitian ini memiliki kesulitan karena kurangnya tranparansi dari perusahaan teknologi.

"Tidak bisa memberikan angka yang sangat akurat, namun dampaknya sangat besar terlepas dari itu. Pada akhirnya, semua orang menanggung akibatnya," jelas Alex de Vries-Gao dari Institut Studi Lingkungan VU Amsterdam yang menerbitkan makalahnya, dikutip dari The Verge, Jumat (19/12/2025).

Ia mengembangkan penelitian sebelumnya yang menemukan permintaan daya untuk AI secara global mencapai 23 GW tahun 2025. Angka itu jauh lebih besar dari yang dihasilkan penambangan Bitcoin selama 2024.

Kemudian, ia mengetahui banyaknya listrik yang dikonsumsi sistem AI. Dari sana ia kemudian menghitung jumlah polusi yang berkontribusi pada pemanasan global. Hasilnya berkisar 32,6 hingga 79,7 juta ton per tahun.

Jumlah itu hampir sama dengan yang dihasilkan negara bagian New York. The Verge menuliskan sekitar 50 juta ton karbon dioksida per tahun di kota tersebut.

Studi tersebut juga menilai soal penggunaan air. Data center dan pembangkit listrik, yang digunakan infrastruktur AI untuk sistem pendingin, bisa menyerap air dalam jumlah sangat besar.

Perkembangan AI memicu banyaknya pembangunan data center, secara bersamaan juga lebih banyak pembangkit listrik yang dibangun.

Dari hasil perhitungan, AI menggunakan 312,5 hingga 764,6 miliar liter air tahun 2025. Angka tersebut juga melonjak dari 600 miliar liter air pada 2027 yang diprediksi pada 2023 lalu.

Kekhawatiran soal krisis air dan listrik sebenarnya telah diungkapkan sejumlah penentang pada proyek data center terbaru baru di Amerika Serikat (AS). Negara itu diketahui memiliki banyak fasilitas dibandingkan dengan negara lain.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Photo View |