Jakarta, CNBC Indonesia - Sidang gugatan artis dan penulis melawan Meta berjalan panas. Bahkan, pengadilan soal teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif tersebut sampai membahas Taylor Swift.
Dalam persidangan, Hakim Vince Chhabria menyerang argumen pengacara Meta soal hak mereka menggunakan karya musisi dan penulis untuk "mengajarkan" platform Meta AI.
Dia mempertanyakan nasib penulis lagu yang saat ini belum terkenal jika AI diajarkan untuk meniru gaya mereka untuk membuat miliaran lagu. Potensi karier mereka bisa hancur jika ada program komputer yang bisa memproduksi miliaran lagu yang serupa, padahal para penulis lagu dan artis itu belum pernah menikmati hasil dari proses kreatifnya.
"Apa yang akan terjadi dengan Taylor Swift berikutnya?" kata Chhabria.
Meta berpendapat bahwa platform AI buatan mereka berhak memanfaatkan hasil karya para penulis dan artis selama berdasarkan asas "fair use." Pasalnya, menurut pengacara Meta, AI hanya belajar dari karya orang lain. Kemudian, mereka memproduksi konten baru yang berbeda (transformatif) dengan karya aslinya.
Perusahaan teknologi raksasa seperti Meta, Google, dan OpenAI menyatakan bahwa paksaan untuk membayar para pemilik HAKI yang karyanya mereka gunakan untuk melatih AI, bisa menghancurkan industri AI.
Menurut para artis dan penulis, perusahaan AI menggunakan karya mereka secara ilegal kemudian memproduksi konten yang "mengancam" sumber nafkah mereka.
"Produk Anda menggunakan karya yang dilindungi hak cipta untuk memproduksi konten dalam jumlah tak terbatas. Anda mengubah total, bahkan menghancurkan, permintaan atas hasil karya orang itu. Anda bahkan menolak membayar hak penggunaan ke orang itu," kata Chhabria.
Pengacara Meta, Kannon Shanmugam, mengklaim para pemilik hak cipta "tidak berhak atas perlindungan dari pesaing di pasar ide kreatif."
"Namun, jika saya mencuri sesuai dari pasar ide itu untuk mengembangkan ide saya, itu pelanggaran hak cipta kan?" kata Chhabria.
Platform kecerdasan Meta yang diberi nama Meta AI kini telah tersedia di Instagram, WhatsApp dan Facebook. Meta juga memiliki model bahasa besar Llama yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan lain untuk membangun produk AI.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gak Cuma Biaya, Ini Penghambat Adopsi AI-Big Data di Fintech
Next Article Cara Membuat Gambar Pakai Meta AI di Chat WhatsApp