Fokus Infrastruktur, Pembiayaan Korporasi Bank Mega Syariah Naik 30%

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Mega Syariah membukukan pembiayaan korporasi lebih dari Rp 4,4 triliun atau tumbuh 30,24% secara tahunan (yoy). Segmen korporasi menyumbang lebih dari 46,29% dari total pembiayaan Bank Mega Syariah yang sebesar Rp 9,5 triliun.

Corporate & Business Banking Division Head Bank Mega Syariah Guritno menjelaskan bahwa penyaluran pembiayaan pada segmen korporasi tetap memberikan kontribusi maksimal terhadap bisnis bank. Catatan positif ini juga didukung oleh strategi bank dalam memperluas segmen Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C).

"Kami melihat peluang besar pada pembiayaan sektor industri infrastruktur, pembangkit listrik, agribisnis, mineral, energi dan hilirisasi industri melalui structured finance atas kebutuhan investasi dan modal kerja bagi konglomerasi besar dan institusi yang kredibel, baik BUMN maupun swasta. Selain itu, dengan adanya syndication desk di Bank Mega Syariah, akan memperkuat pertumbuhan portofolio pembiayaan melalui pembiayaan sindikasi untuk bersinergi dengan bank dan institusi keuangan lain," jelas Guritno dalam keterangan pers, Jumat (11/7/2025).

Guritno menambahkan, untuk menjaga kualitas pembiayaan, Bank Mega Syariah juga senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dengan strategi penerapan manajemen risiko yang selektif dan prudent dengan fokus pada perusahaan yang mempunyai profil risiko rendah. Akan tetapi mempunyai kapasitas keuangan dan daya tahan yang kuat terutama di kondisi perekonomian yang penuh tantangan seperti saat ini.

"Kami fokus pada sektor-sektor dan nasabah yang memiliki risiko rendah namun berpotensi memberikan margin yang optimal, sehingga pertumbuhan bisnis tetap selaras dengan prinsip kehati-hatian," lanjut Guritno.

Guritno melihat prospek penyaluran pembiayaan untuk segmen korporasi tahun ini masih akan menjadi primadona bagi perbankan terutama pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan hilirisasi yang menjadi pendorong pertumbuhan portofolio pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini selaras dengan tren industri perbankan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2025, kredit korporasi secara nasional tumbuh 11,92% (yoy). 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bank Mega Syariah Cetak Laba Rp253,19 M Sepanjang 2024

Read Entire Article
Photo View |