Fakta Mengejutkan Soal Komodo di NTT Diungkap Ahli UGM

Jakarta, CNBC Indonesia - Komodo diperkirakan hanya bersisa 3.300 ekor saja di dunia. Bahkan IUCN atau International Union For Conservation of Nature telah menetapkan hewan itu sebagai endangered species sejak 2021.

Terdapat sejumlah ancaman pada komodo dari berbagai faktor. Mulai dari aktivitas manusia, ada juga terkait kerusakan habitat, fragmentasi, inbreeding atau kawin sedarah, kompetisi pakan dengan manusia, perubahan iklim, perdagangan ilegal, hingga penyakit zoonotik.

"Konservasi yang baik justru sebisa mungkin meminimalisir kontak antara satwa liar dengan manusia. Kenapa disebut satwa liar? Karena harus dilepasliarkan," kata Aji Winarso, mahasiswa jenjang doktoral Fakultas Kedokteran Hewan UGM, dikutip dari laman resmi UGM, Rabu (24/9/2025).

Guru Besar Parasitologi sekaligus pengamat satwa liar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Raden Wisnu Nurcahyo juga mengungkapkan beberapa faktor yang berdampak pada populasi komodo yakni terkait penyakit parasit, cacingan, hingga infeksi dari manusia.

Dia juga mengungkapkan soal konsep one health one welfare. Menurutnya konsep itu jadi kunci upaya menjaga pelestarian komodo, karena kesehatan manusia, satwa dan lingkungan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Ekosistem bisa tidak seimbang karena eksploitasi alam karena pariwisata berlebihan, jejak sampah plastik, hingga potensi penularan penyakit manusia ke hewan.

"Kalau manusia mau sehat, komodo juga harus sehat, lingkungannya pun harus sehat," ucapnya.

Wisnu mengingatkan komodo bisa punah sama halnya seperti dinosaurus. Jadi perlu riset, kebijakan dan kampanye terkait eksistensi komodo sebagai satwa endemik di Indonesia.

"Konservasi komodo bukan sekedar penyelamatan satu spesies langka, tetapi juga upaya menjaga keseimbangan ekosistem, kesehatan manusia, dan identitas bangsa. Di tangan generasi sekarang dan yang akan datang, masa depan "naga purba" Indonesia ini dipertaruhkan," pungkasnya.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Gempa Megathrust Hantui RI, 'Kekuatan' AI Jadi Penolong?