Diam-diam Perusahaan AS Temukan Harta Karun Dekat RI, Mau Digali

2 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan bawah laut, Impossible Metals, mengatakan pihaknya telah meminta pejabat AS untuk proses penyewaan sebidang laut di wilayah Pasifik Washington, Samoa. Hal ini terjadi setelah ditemukan deposit mineral berharga di sekitar perairan wilayah itu.

Mengutip Reuters, Rabu (16/4/2025), lembaga penambang itu mengatakan wilayah itu kemungkinan menyimpan endapan nikel, kobalt, dan tembaga di dasar laut. Seluruh logam itu merupakan hal yang penting dalam pembuatan baterai dan teknologi energi terbarukan lainnya.

"Pendekatan inovatif Impossible Metals untuk pemanenan mineral selektif dari laut dalam akan merevolusi industri pertambangan dan memastikan bahwa Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin dalam keberlanjutan, teknologi, dan energi bersih," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Samoa adalah wilayah AS di Pasifik Selatan dengan populasi mendekati 50.000 orang. Lembaga PBB, Otoritas Dasar Laut Internasional (ISA), tengah berupaya keras untuk merancang aturan bagi penambangan laut dalam karena sedang berupaya menyeimbangkan potensi ekonominya dengan peringatan akan kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan.

AS sendiri bukanlah anggota badan yang berafiliasi dengan PBB tersebut. Upaya Impossible Metals itu pun juga terhindar dari otoritas ISA karena menambang di dalam yurisdiksi AS, bukan di perairan internasional.

Antusiasme Penambangan Bawah Laut

Selain Impossible Metals, pelopor penambangan laut dalam yang berbasis di Kanada, The Metals Company, baru-baru ini berupaya untuk meminggirkan ISA dari wewenang penambangan bawah laut.

Mereka juga memiliki keyakinan yang tinggi bahwa Washington memiliki kewenangan sendiri untuk menyetujui penambangan di perairan internasional berdasarkan undang-undang yang disahkan pada tahun 1980. Namun, hal ini belum dapat diuji secara hukum.

"Perusahaan tersebut sangat yakin bahwa kode penambangan dasar laut AS menawarkan kemungkinan terbesar untuk mendapatkan izin bagi pemulihan komersial sumber daya mineral laut dalam secara tepat waktu," katanya awal tahun ini. "Yang kami butuhkan adalah regulator dengan rezim regulasi yang kuat, dan yang bersedia memberikan kesempatan yang adil bagi aplikasi kami."

Serupa dengan Impossible Metals, The Metals Company berharap untuk mendapatkan miliaran dengan mengeruk dasar laut untuk mendapatkan batuan polimetalik, atau nodul, yang mengandung mangan, kobalt, tembaga, dan nikel, logam yang digunakan untuk membuat baterai kendaraan listrik.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Umumkan Kenaikan Tarif Royalti Nikel, Emas, Hingga Timah

Next Article Wow! Harta Karun Hijau RI Ini Sumbang Rp 2,1 Triliun ke Negara

Read Entire Article
Photo View |