Chaos! Langit AS Lumpuh, 8.000 Penerbangan Dibatalkan

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 8.000 penerbangan di seluruh Amerika Serikat (AS) mengalami penundaan pada hari Minggu (26/10/2025). Ini terjadi seiring dengan terus berlanjutnya absen staf pengendali lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC) di tengah penutupan parsial (shutdown) pemerintah federal yang telah mencapai hari ke-26.

Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, mengatakan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengalami masalah kekurangan staf ATC di 22 lokasi pada akhir pekan.

"Angka tersebut adalah salah satu yang tertinggi yang kami lihat dalam sistem sejak 1 Oktober," ujar Duffy kepada Fox News. "Itu adalah tanda bahwa para pengendali mulai kelelahan."


Sekitar 13.000 pengendali lalu lintas udara dan sekitar 50.000 petugas Transportation Security Administration (TSA) diwajibkan untuk bekerja tanpa dibayar selama shutdown. Para pengendali baru saja melewatkan gaji penuh pertama mereka pada hari Selasa dan banyak yang kini mencari sumber pendapatan lain atau "mengambil pekerjaan sampingan" untuk menutupi kebutuhan finansial mereka.

FAA sendiri mencatat kekurangan sekitar 3.500 ATC dari tingkat staf yang ditargetkan, dan banyak yang telah bekerja lembur wajib serta enam hari seminggu bahkan sebelum shutdown dimulai. Akibat kekurangan staf, FAA terpaksa mengeluarkan program penundaan di darat (ground delay programs) di sejumlah bandara besar, termasuk Bandara O'Hare Chicago, Bandara Nasional Reagan Washington, dan Bandara Internasional Newark Liberty.

Situasi ini memicu kekhawatiran serius mengenai keselamatan dan efisiensi perjalanan udara, serta memberikan tekanan ekonomi signifikan yang dapat memaksa para anggota parlemen untuk mengakhiri kebuntuan anggaran.

Selain itu, dampak penundaan sangat terasa pada maskapai penerbangan, di mana Southwest Airlines mengalami persentase penundaan tertinggi, yaitu 45% atau sekitar 2.000 penerbangan.


Sementara itu, American Airlines menunda hampir 1.200 penerbangan (sepertiga dari total penerbangannya), United Airlines menunda 24% (739 penerbangan), dan Delta Air Lines menunda 17% (610 penerbangan). Penundaan perjalanan udara dan pembatalan kini dicermati ketat sebagai indikasi bahwa shutdown membuat hidup masyarakat AS semakin sulit, yang pada gilirannya dapat menekan anggota parlemen untuk mencapai kesepakatan anggaran.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Maskapai Nasional Ini Lumpuh, Puluhan Penerbangan Dibatalkan

Read Entire Article
Photo View |