Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Juni 2025, fenomena bulan purnama penuh bernama Strawberry Moon akan dapat dilihat dengan penampakan yang indah.
Strawberry Moon atau Bulan Purnama Stroberi akan mencapai puncaknya pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 15:44 Waktu Bagian Timur (ET), yang berarti sekitar pukul 02:44 WIB pada 12 Juni di Indonesia.
Kendati namanya mengandung kata "stroberi", bulan ini tidak akan berwarna merah muda; sebutan tersebut berasal dari tradisi suku asli Amerika yang mengaitkan bulan purnama Juni dengan musim panen stroberi liar.
Di Eropa, bulan purnama Juni juga dikenal sebagai Mead Moon atau Honey Moon, yang dikaitkan dengan musim panen madu dan tradisi pernikahan pada bulan Juni.
Untuk mengamati Strawberry Moon di Indonesia, waktu terbaik adalah saat bulan terbit pada malam tanggal 11 Juni hingga dini hari tanggal 12 Juni. Langit yang cerah dan minim polusi cahaya akan memberikan pemandangan terbaik.
Strawberry Moon: Sejarah dan Nama Lain
Strawberry Moon mendapat namanya dari suku asli Amerika Utara, yang mengaitkannya dengan musim panen stroberi liar yang terjadi setiap Juni. NASA juga mencatat bahwa istilah ini berasal dari kalender petani sekitar tahun 1930-an. Suku Algonquin dan Anishinaabe (Ojibwe) memiliki tradisi yang terkait dengan bulan ini, termasuk perjamuan tahunan dan momen berkumpul bersama keluarga.
Selain Strawberry Moon, bulan purnama Juni memiliki beberapa nama lain. Di Eropa, ia dikenal sebagai Bulan Madu (Mead Moon) karena bulan ini dikaitkan dengan panen madu dan juga tradisi pernikahan yang sering berlangsung di Juni. Nama lain seperti Bulan Mawar di Eropa juga muncul karena mekarnya bunga mawar pada waktu yang sama.
Faktor astronomi juga turut memengaruhi warna bulan ini. Karena posisinya rendah di langit pada Juni, terutama di wilayah garis lintang tinggi, cahaya bulan melewati atmosfer lebih banyak dan memberikan efek kemerahan. Fenomena ini juga terjadi saat titik balik matahari musim panas.
Beberapa budaya lain memiliki istilah berbeda untuk bulan ini:
- Bulan Bertelur (Opiniyawiwipisim) oleh suku Cree, dikaitkan dengan musim bertelur burung dan unggas air.
- Bulan Pohon Sengon (Huaiyue) dalam kalender bulan tradisional China.
- Hongonui dalam tradisi Maori, yang menandai pertengahan musim dingin di belahan Bumi selatan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)