BPS Catat Nilai Tukar Petani Naik Tipis 0,07% pada Mei 2025

6 days ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Mei 2025 sebesar 121,15 atau naik 0,07% dibanding NTP bulan sebelumnya.

Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,24% lebih rendah dari penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,31%.

Penurunan It pada Mei 2025 disebabkan oleh turunnya It di dua subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 8,36% dan Subsektor Perikanan sebesar 0,20%.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengungkapkan sejumlah komoditas pertanian yang memengaruhi penurunan IT, "cabai rawit, bawang merah, cabai merah, dan kentang."

Sementara penyebab penurunan Ib pada Mei 2025 disebabkan oleh turunnya Ib di seluruh subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,39%; Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,31%; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,31%; Subsektor Peternakan sebesar 0,04%; dan Subsektor Perikanan sebesar 0,18%.

Lebih lanjut, NTP Provinsi Sulawesi Utara mengalami kenaikan tertinggi (3,92%) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan terbesar (2,44%) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

Selanjutnya, terjadi penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,53% yang disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok transportasi pada Mei 2025.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional pada Mei 2025 sebesar 124,70 atau turun 0,41% dibanding NTUP April 2025.

Transaksi penjualan beras di penggilingan di 33 provinsi selama Mei 2025, tercatat transaksi beras kualitas premium 36,96%, kualitas medium 51,19%, kualitas submedium 10,35%, dan kualitas pecah 1,50%.

Pada Mei 2025, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.001 per kg, turun sebesar 0,35% dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.576 per kg atau naik sebesar 0,17%, beras kualitas submedium sebesar Rp12.519 per kg atau turun sebesar 0,22%, dan rata-rata harga beras pecah di penggilingan sebesar Rp12.982 per kg atau naik sebesar 5,05%.

Dibandingkan dengan Mei 2024, rata-rata harga beras di penggilingan pada Mei 2025 untuk kualitas premium, medium, submedium dan pecah masing-masing naik sebesar 0,01%; 4,18%; 4,36% dan 10,96%.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Harga Beras Dunia Jatuh, Wamentan: Efek Indonesia Tak Impor Lagi

Next Article Profil Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS Perempuan Kedua RI

Read Entire Article
Photo View |