Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan lonjakan signifikan pada cadangan beras nasional, di mana Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) diproyeksikan menembus angka 4 juta ton pada bulan depan. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut angka capaian itu belum pernah tercapai sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia.
Kenaikan ini ditopang oleh masifnya penyerapan yang dilakukan Perum Bulog, seiring dengan tren positif produksi beras nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras sepanjang Januari hingga Mei 2025 diperkirakan mencapai 16,62 juta ton, atau meningkat 1,83 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kemungkinan di Mei itu masuk 4 juta ton dan itu tidak pernah terjadi selama Merdeka," jelas Amran dalam pengukuhan pengurus Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), di Kementan, Selasa (22/4/2025), dilansir dari detikFinance.
Saat ini, stok beras nasional di gudang Bulog sudah menembus angka 3,36 juta ton. Ini bukan angka biasa, jumlah itu disebut-sebut sebagai yang tertinggi dalam dua dekade terakhir. Tak berhenti di situ, menjelang awal Mei, stok diperkirakan akan semakin mendekati ambang 3,7 juta ton, membawa Indonesia kian dekat menuju target bersejarah 4 juta ton cadangan beras.
"Perkiraan tadi pagi 49.000 ton satu hari. Perkiraan masih ada 8 hari (nambah) 400 (ribu ton), bisa 1,3 sampai 1,7 juta ton beras dalam negeri. Dan tertinggi datanya yang kami bisa lihat 20 tahun tertinggi serapan dan stok selama 20 tahun," lanjutnya.
Jika dirincikan, berdasarkan data BPS, produksi pada Februari 2025 diprediksi mencapai 2,23 juta tin atau naik 60,82% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. Sementara potensi produksi beras Maret hingga Mei 2025 mencapai 13,14 juta ton atau naik 620 ribu ton dari tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Indonesia menyerap 1,5 juta ton beras dari petani. Dia menyebut stok ini akan memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga tahun depan.
"Saya barusan ditelpon Mentan, Mentan lagi di Makassar sana. Wamentan besok ada di Sukabumi melaporkan pada kami, kita sampai akhir April ini sudah berhasil menyerap 1,5 juta beras yang baru. Baru sampai April nih," ujar Zulhas dikutip dari detikNews, Minggu (20/4/2025).
Dia mengatakan RI berhasil menyerap 2 juta beras hingga akhir tahun, artinya sebanyak 99% kebutuhan beras di RI akan tercapai. Namun hasil 1,5 juta beras itu pun memungkinkan tidak ada impor beras sampai tahun depan.
"Berarti kalau akhir tahun kalau 2 juta sih ya 99,9 akan tercapai lah. Dengan 1,5 juta saja artinya insyaallah kita tidak akan impor beras sampai tahun depan," jelasnya.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Mentan Amran, Cetak Sawah & Target Ambisius Swasembada Pangan
Next Article Bulog Minta Anggaran Rp57 Triliun Demi Numpuk Stok Beras