Begini Perkembangan Terbaru Harga Barang Grosir di Indonesia

12 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) yang menggambarkan perkembangan harga pada level perdagangan besar atau grosir mengalami deflasi pada April 2025.

IHPB deflasi sebesar 1,17% secara bulanan atau month to month (mtm), meskipun secara tahunan atau year on year masih mengalami tekanan inflasi sebesar 1,95, membuat inflasi tahun kalendernya atau year to date (ytd) sebesar 1,56%.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan, secara bulanan IHPB yang mencatatkan deflasi 0,05% atau melemah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,75% disebabkan merosotnya seksi hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tercatat deflasi 0,72% dengan andil terbesar, yakni minus 0,13%.

"Deflasi secara month to month disebabkan seksi hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan yang deflasi 0,72% dengan andil deflasi 0,13%. Sementara pada seksi lainnya masih inflasi secara month to month," ucap Pudji saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Untuk seksi besi baja dan mineral, listrik, gas, dan air tercatat menjadi penyumbang inflasi terbesar secara bulanan mencapai 0,35%, namun sumbangannya terhadap inflasi hanya 0,01%. Demikian juga produk logam, mesin dan perlengkapannya sebesar 0,25% dengan andil 0,05%.

Seksi perdagangan besar yang masih mencatatkan inflasi ialah untuk produk makanan, minuman, dan tembakau, tekstil, pakaian, dan produk kulit masih mengalami inflasi meski tipis, yakni sebesar 0,04% secara bulanan dengan andil 0,01%. Demikian juga barang lainnya yang dapat diangkat kecuali produk logam, mesin dan perlengkapannya yang inflasi 0,04% dengan andil 0,01% mtm.

Khusus untuk IHPB kelompok bangunan atau konstruksi tercatat masih mengalami inflasi 0,10% pada April 2025 secara mtm, meski turun dibanding Maret 2025 yang inflasi 0,14%. Secara tahunan inflasi 1,08% dengan catatan inflasi tahun berjalan 0,17%.

Jenis bangunan yang mengalami inflasi terbesar pada April 2025 untuk kelompok bangunan atau konstruksi ini ialah bangunan tempat tinggal, dan bukan tempat tinggal sebesar 0,20%. Lalu, bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan sebesar 0,06% mtm.

Komoditas penyumbang inflasi IHPB konstruksi ialah bahan bangunan dan lainnya dari batu sebesar 0,05%, pipa aluminium 0,02%, dan pasir 0,02%. Sedangkan yang menekan laju inflasinya yakni semen karena mengalami deflasi 0,01%, rangka bangunan dan baja deflasi 0,01%, serta baja tulang atau besi beton deflasi 0,03%.


(arj/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS: Inflasi April 2025 Naik, Tembus 1,95% (yoy)

Next Article Parah! Inflasi Argentina Meroket 117,8% di 2024

Read Entire Article
Photo View |