Asing Balik Lagi ke RI, IHSG Masih Murah Dibanding India - Vietnam!

5 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan nyaris 1%, menembus level 7100 pada perdagangan akhir pekan lalu. Ini berkat valuasi yang masih murah dan dana asing yang kembali sampai Rp5 triliun dalam tiga hari. 

Pada perdagangan Jumat (16/5/2025), IHSG ditutup di posisi 7.106,53, menguat 0,94% dalam sehari. Ini mengakumulasi apresiasi IHSG selama empat hari beruntun dan penguatan mingguan sebesar 2,60%, serta 11,59% dalam sebulan.

Rebound IHSG yang cepat ini telah sepenuhnya menghapus kerugian yang terjadi sejak awal tahun. Secara year-to-date, IHSG sudah dalam zona hijau sebesar 0,38% seiring dengan minat investor asing yang mulai kembali ke pasar keuangan Tanah AIr.

Data BEI menunjukkan dalam sepekan yang berakhir per kemarin Jumat (16/5/2025), asing sudah masuk Rp3,86 triliun di pasar regional.

Selama periode ini, tiga hari beruntun jelang akhir pekan, IHSG mencatat inflow asing mencapai Rp5 triliun. Paling besar terjadi pada 14 Mei dengan net buy asing dalam sehari sebesar Rp2,8 triliun. 

Jika dibandingkan bursa saham di kawasan regional Asia-Pasifik, IHSG terbilang masih undervalued atau laggard.

Secara year-to-date, dalam mata uang lokal, IHSG baru menguat tipis belum sampai 1%, sementara bursa Singapura sudah naik 10% dan Hongkong lebih pesat sampai 19%.

Melansir Bahana Sekuritas, menyatakan bahwa sebagian besar investor institusi yang mengelola dana di pasar ASEAN dan Emerging Market (EM), sepakat bahwa valuasi Indonesia masih sangat murah.

Dari data enam saham yang paling likuid di Tanah Air yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), secara agregat saat ini diperdagangkan di 11 kali Price to Earning (P/E) dan 2,2 kali Price to Book Value (PBV).

Dari valuasi tersebut, nilainya masih lebih rendah atau murah dari rata-rata dalam sepuluh tahun terakhir di 16 kali P/E dan 3 kali PBV.

Sementara itu, secara keseluruhan IHSG masih dinilai murah berdasarkan PBV di level 1,89 kali, dibandingkan rata-rata dari berbagai indeks berikut mulai dari Jepang - Vietnam di level 1,91 kali.

Valuasi IHSG Vs PeersFoto: Bahana Sekuritas
Valuasi IHSG Vs Peers

Namun, pelaku pasar masih memonitor bahwa risiko ke depan masih datang dari perlambatan pertumbuhan ekonomi yang potensi bisa menggerus laba tahun ini.

Walau begitu, menariknya pasar saham Tanah Air yang dinilai "Mean Reversion" dan bisa rebound dengan cepat jika sentimen eksternal semakin membaik, berkat kondisi makro ekonomi yang dinilai semakin tangguh.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Photo View |