Alasan Cari Kerja Makin Susah, Banyak Profesi Rawan PHK

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang marak sejak era pandemi Covid-19 masih terus berlanjut hingga sekarang. Raksasa teknologi berbondong-bondong melakukan efisiensi dengan memangkas karyawan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Di samping itu, kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) memicu kekhawatiran PHK yang lebih lazim di masa depan. Pasalnya, sistem AI digadang-gadang bisa menggantikan peran manusia.

Hal ini masih terus menjadi kontroversi. Sebagian pihak menyebut AI hanya akan membantu, bukan menggantikan manusia. Namun, tak sedikit yang menilai AI ke depannya akan lebih cerdas ketimbang manusia dan bisa menggantikan peran pekerja.

Survei terbaru yang melibatkan 200 petinggi HR di seluruh dunia (CHRO) mengungkap temuan terkait integrasi AI di tempat kerja. Banyak HR yang berencana mengekspansi pekerja digital dalam 2 tahun ke depan dengan berinvestasi ke agen AI.

Riset global yang digelar Salesforce tersebut mengindikasikan konsensus yang kuat di antara para HR di seluruh dunia terkait potensi transformasi dengan mengandalkan agen AI di perusahaan.

Dalam angka, sebanyak 77% petinggi HR percaya agen AI akan memegang peran fundamental dalam tempat kerja dan transformasi perusahaan. Bahkan, petinggi HR mengantisipasi peningkatan sebesar 327% dalam pemanfaatan agen AI selama 2 tahun ke depan.

Terkait struktur, para HR melihat ada kebutuhan yang signifikan untuk agen AI. Sebanyak 24% dari total pekerja di global akan mengakomodasi peran dan tanggung jawab baru dalam mengimplementasikan pekerjaan digital masa depan.

Penelitian menyorot perubahan besar-besaran dalam ruang kerja. Pada 2030 mendatang, 80% para HR percaya kebanyakan perusahaan akan membangun ruang kerja kolaboratif antara manusia dan agen AI.

"Perusahaan-perusahaan yang paling sehat di masa depan akan serba otomatis dan mengandalkan pekerja digital," kata penelitian tersebut, dikutip dari ZDNet, Selasa (6/5/2025).

Implikasi positifnya, para HR mengatakan produktivitas pegawai manusia akan meningkat 30% dan pekerjaan mereka akan berkurang 19% karena bantuan AI. Sebanyak 89% HR mengatakan AI dan pekerja digital memungkinkan transisi bagi karyawan manusia untuk mendapat posisi baru yang lebih bermakna.

Di sisi lain, karyawan manusia sepertinya harus siap beradaptasi dengan perubahan zaman. Sebanyak 77% dari HR yang disurvei menyebut agen AI akan mengubah struktur organisasi perusahaan.

Sebanyak 81% HR mengaku mulai bersiap untuk adopsi AI. Sebanyak 20% sudah mulai mengimplementasikan agen AI, sementara 61% berencana untuk melatih para pekerja untuk menyiapkan diri menghadapi peran baru di masa depan dengan keberadaan AI.

Ke depan, keterampilan yang paling dibutuhkan dari karyawan manusia adalah 'soft skill'. Pasalnya, soft skill susah dilatih ke mesin AI.

Beberapa contoh soft skill yang dimaksud adalah membangun relasi jangka panjang, membangun kepercayaan, menunjukkan empati, dan menciptakan ruang aman dalam lingkungan kerja.

Sebanyak 75% HR mengaku agen AI akan meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk menggenjot soft skill di lingkungan kerja.

"Para HR berencana mengalihkan tugas pekerja ke peran pembangunan relasi, di mana keterampilan adaptasi dan kolaborasi sangat dibutuhkan," tertera dalam survei Salesforce yang dilaporkan ZDNet.

"Mengantisipasi hal ini, pekerjaan seperti customer service, operasional, dan keuangan, akan berkurang. Posisinya akan berubah ke bentuk lain dengan adanya agen AI," tertulis dalam laporan.

Singkatnya, laporan Salesforce menyebut masa depan iklim kerja akan bersifat hibrida dan meningkatkan sistem otomatis. Manusia akan menjadi pakar dengan bantuan AI.

"Manusia dan agen AI akan berfungsi seperti mitra terpercaya, membentuk gabungan angkatan kerja manusia dan digital yang akan merevolusi hampir semua sektor bisnis," tertera dalam laporan tersebut.

Daftar Pekerjaan Terancam Punah

Terpisah, dalam laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul Future of Work, pada 2023 hingga 2027 diprediksi sekitar 83 juta lapangan kerja berisiko hilang.

Laporan itu mencatat 23% tenaga kerja seluruh bidang bakal berubah total dalam 5 tahun. Itu berarti bakal ada profesi yang musnah tapi profesi baru banyak yang muncul.

Industri yang bakal berubah dalam rentang waktu tersebut antara lain media, hiburan dan olah raga. Diperkirakan sekitar 32% pekerjaan dari industri tersebut akan lenyap atau menghadirkan profesi baru.

Selain itu sejumlah bidang juga akan mengalami pergeseran drastis. Yakni mulai dari bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok. WEF merilis 15 daftar pekerjaan yang akan hilang dalam rentang 2023-2027. Berikut daftarnya:

  • Teller bank
  • Petugas pos
  • Kasir dan loket
  • Data entry
  • Sekretaris dan administrasi
  • Staf pencatat stok (stock-keeping)
  • Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll
  • Legislator dan pejabat pemerintahan
  • Staf statistik, asuransi, dan keuangan
  • Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran
  • Satpam
  • Manajer kredit dan pinjaman
  • Penyelidik dan pemeriksa klaim
  • Penguji software
  • Relationship manager

Daftar Pekerjaan Baru Berkat AI

Di saat bersamaan, perkembangan teknologi AI juga disebut akan melahirkan kesempatan baru di bidang tersebut. Berikut adalah 15 bidang pekerjaan yang pertumbuhannya diperkirakan paling pesat sepanjang 2023-2027

  • Spesialis kecerdasan buatan (Al) dan machine learning
  • Spesialis keberlanjutan (sustainability)
  • Analis business intelligence
  • Analis keamanan sistem informasi
  • Engineer di bidang fintech
  • Analis data dan data science
  • Engineer di bidang robot
  • Spesialis big data
  • Operator peralatan pertanian
  • Spesialis transformasi digital
  • Pengembang blockchain
  • Spesialis e-commerce
  • Spesialis strategi dan pemasaran digital
  • Engineer data (data engineer)
  • Desainer komersial dan industrial

Nah, itu dia laporan soal iklim kerja di tengah gempuran AI, beserta beberapa profesi yang diramal bakal hilang dan digantikan dengan profesi baru. Semoga informasi ini membantu!


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Solusi Redis Bantu Industri Manfaatkan Era "Ledakan Data"

Next Article 15 Pekerjaan Rawan PHK Massal, Bersiap Ganti Profesi di 2025

Read Entire Article
Photo View |