Akan Gantikan LG di Proyek Baterai, Perusahaan China Sudah Temui Rosan

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan dirinya sudah bertemu dengan perusahaan asal China yakni Huayou untuk menggantikan posisi perusahaan asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution (LGES) di proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Rosan menyebutkan dirinya sudah bertemu dengan pihak Huayou pada Sabtu (26/4/2025) pekan lalu. Pertemuan tersebut menurutnya akan berlanjut pada Mei mendatang.

"Sabtu malam mereka datang. Dan insya Allah nanti kita akan lanjutkan lagi pembicaraan lebih detailnya ini pada bulan Mei," kata Rosan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Rosan mengungkapkan, perbincangan antara dirinya dengan Huayou, perusahaan asal China tersebut akan melanjutkan rencana proyek LG di dalam negeri.

"Pada bulan Mei ini untuk menindaklanjuti. Tapi pada intinya mereka siap untuk masuk untuk merealisasikan investasi yang memang kita bilangnya grand package ini," tambahnya.

LG Mundur

Rosan juga mengungkapkan, LG memang mundur dalam rencana investasi pada ketiga joint venture (JV). Sedangkan, satu JV lainnya, yakni JV keempat, sudah beroperasi saat ini dan masih terus berprogres.

Proyek yang sudah berjalan tersebut adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Giga Watt hour (GWh).

Dari total rencana investasi LG di ekosistem baterai Indonesia sebesar US$ 9,8 miliar, LG sudah berinvestasi sebesar US$ 1,1 miliar di proyek HLI Green Power tersebut.

Bahkan, Rosan menyebut, LG akan menambah investasi di proyek ini sebesar US$ 1,7 miliar. Artinya, total investasi LG di proyek pabrik baterai kendaran listrik di Karawang, Jawa Barat, ini mencapai US$ 2,8 miliar atau sekitar Rp 46,98 triliun.

"Mundur ini sebetulnya hanya di joint venture yang ketiga. Apa? Hanya di joint venture yang satu, dua, tiga. Yang empat ini sudah berjalan dan sudah selesai. Itu sudah selesai investasinya. Investasi yang keempat itu yang sudah selesai nilainya US$ 1,1 miliar. Yaitu adalah di baterai ya, baterai sel," tegasnya.

"Jadi total investasinya itu bisa mencapai nanti kalau sudah selesai di joint venture nomor empat ini US$ 2,8 miliar. Yang dimana sesuai dengan target awal untuk di joint venture nomor empat ini," tambahnya.

Seperti diketahui, pabrik baterai kendaraan listrik PT HLI Green Power di Karawang ini sudah resmi beroperasi pada April 2024 lalu. Pabrik ini diresmikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada 3 Juli 2024.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menteri Investasi Bantah LG Mundur Dari Seluruh Investasi EV

Next Article Prabowo Minta 28 Komoditas Strategis Harus Dilakukan Hilirisasi

Read Entire Article
Photo View |