ADB Kucurkan Pinjaman US$500 Juta ke RI Buat Proyek Ini

9 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia akan mendapatkan dana segar setelah Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai $500 juta atau Rp8,29 triliun (kurs=Rp16.587/1US$).

ADB menyebut pinjaman tersebut dikucurkan untuk lebih memperkuat daya saing, mendorong pertumbuhan hijau, dan mempercepat perdagangan Indonesia melalui subprogram ketiga dari Program Daya Saing, Modernisasi Industri, dan Percepatan Perdagangan (CITA).

CITA sendiri dipandang sejalan dengan Visi Indonesia 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029, serta merupakan bagian penting dari Strategi Kemitraan Negara 2025-2029 ADB untuk Indonesia-terutama jalur strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi.

"Indonesia berkomitmen mencapai status negara berpenghasilan tinggi pada 2045, upaya yang memerlukan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan transformasi struktural," kata Jiro Tominaga, Direktur ADB untuk Indonesia seperti dikutip pada Rabu (15/10/2025).

"Reformasi kebijakan di bawah subprogram CITA akan membantu menarik lebih banyak investasi di bidang usaha hijau dan berkelanjutan, mengurangi hambatan perdagangan, serta memberdayakan usaha di daerah, terutama usaha milik perempuan," lanjutnya.

Program CITA adalah upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung investasi, mengurangi hambatan perdagangan, meningkatkan skala usaha, dan memperkuat upaya Indonesia dalam mengembangkan industri hijau sebagai respons terhadap risiko iklim.

Adapun subprogram tersebut merupakan lanjutan momentum dari dua subprogram sebelumnya yang disetujui pada Oktober 2021 dan September 2023. Sekilas pada subprogram 1 dan 2, ADB mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan perekonomian yang lebih mampu bersaing dan ramah investasi guna mempercepat pemulihan Indonesia dari pandemi COVID-19.

Pencapaian dari subprogram 1 dan 2 tersebut termasuk peluncuran platform online untuk mempercepat perizinan usaha, pelaksanaan rencana logistik nasional untuk meningkatkan perdagangan, serta pembuatan sistem single-window untuk menyederhanakan prosedur perdagangan internasional.

Pada subprogram 3 saat ini, melanjutkan kemajuan yang telah dicapai sebelumnya dengan menjadikan Indonesia tujuan investasi yang lebih menarik, mengatasi hambatan perdagangan, dan melanjutkan dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

ADB menyebut ada sejumlah inisiatif penting yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia seperti menerbitkan izin otomatis melalui sistem online yang telah diperbarui, mendorong pertumbuhan hijau dengan memberikan keringanan pajak bagi industri kendaraan listrik. Selain itu,memperkuat dukungan bagi usaha kecil melalui program inkubator baru dan sensus nasional agar dapat lebih memahami kebutuhan dan potensi usaha kecil tersebut.

Indonesia juga disebutkan mengambil langkah besar untuk mendukung kesetaraan gender dan inklusi keuangan dengan menjadi negara kedua yang mengadopsi Women Entrepreneurs Finance Code, yang mendorong lembaga keuangan untuk meningkatkan pemberian pinjaman kepada usaha yang dipimpin perempuan.


(ras/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article RI-ADB Konversi Utang Terbesar dalam Sejarah US$3,3 M ke Rupiah

Read Entire Article
Photo View |