6 Saham yang Terbang Setelah Israel Serang Iran

18 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,64% atau 46,25 poin ke level 7.158,12 pada akhir sesi I hari ini, Jumat (13/6/2025). Mayoritas saham berada di zona merah dan hanya 244 saham yang menguat. 

IHSG terperosok ditekan kabar Israel melancarkan serangan militer besar-besaran ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat produksi rudal. Menurut pernyataan resmi pemerintah Israel pada Jumat (13/6/2025), operasi yang diberi nama "Rising Lion" itu dimaksudkan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan memberikan "hukuman berat" kepada Israel karena telah menyerang negaranya.

Sementara itu di tengah tekanan IHSG, sejumlah saham justru melaju kencang. Hingga pukul 12.00 WIB atau akhir sesi I, saham emiten tambang emas bergerak naik. 

Saham Archi Indonesia (ARCI) naik paling kencang atau 18,18% ke level 494. Sebagai informasi ARCI merupakan pemilik tambang emas Toka Tindung, yakni tambang emas murni yang berlokasi sekitar 35 km Timur Laut dari Manado, Sulawesi Utara.

Saham emiten emas yang juga naik tidak kalah kencang adalah Hartadinata Abadi (HRTA), menguat 13,49% ke level 715. HRTA merupakan perusahaan manufaktur perhiasan emas di Tanah Air.

Selain tu saham PSAB, MEDC, MDKA, dan ANTM juga menguat siang ini, masing-masing 10%, 7,81%, 4,11% dan 3,15%. 

Sebagai informasi, harga emas melanjutkan penguatan. Pada perdagangan Kamis (12/6/2025), harga emas dunia naik 0,92% di level US$3.384,05 per troy ons. Pada perdagangan intraday harga emas nyaris menyentuh level US$3.400 per troy ons dengan berada di level tertinggi perdagangan hari itu di US$3.398,86 per troy ons.

Harga penutupan kemarin adalah tertinggi sejak 6 Mei 2025 atau lebih dari sebulan. Kenaikan kemarin juga memperpanjang reli emas dengan menguat 1,9% dalam dua hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Jumat (13/6/2025) hingga pukul 06.18 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,02% di posisi US$3.384,81 per troy ons.

"Emas naik untuk hari kedua berturut-turut, sebagian besar karena meningkatnya risiko geopolitik. Jika emas menembus US$3.400 lagi, rintangan kecil di US$3.417 dan US$3.431 tetap ada, tetapi penembusan ke level tertinggi baru sepanjang masa tampaknya mungkin terjadi pada akhirnya," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zanier Metals, kepada Reuters.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pelaku Pasar Modal Solid, IHSG Langsung Terbang 4%

Read Entire Article
Photo View |