11 Browser Internet Pengganti Google Chrome Termasuk Atlas ChatGPT

3 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Browser mungkin jadi salah satu platform yang sering kita gunakan. Ini jadi tempat untuk berselancar di dunia maya dan mengunjungi berbagai website untuk mencari atau terhubung dengan orang lain.

Namun hanya segelintir nama browser yang sering kita gunakan. Termasuk Chrome milik Google dan Safari dari Apple.

Dominasi Chrome dan Safari kini digoncang oleh kemunculan browser internet keluaran OpenAI, perusahaan dibalik chatbot AI ChatGPT. Namanya adalah Atlas.

Atlas dapat diakses dengan membuka sidebar atau bilah di bagian samping ChatGPT. Browser akan bisa melakukan sejumlah fungsi seperti meringkas konten, membandingkan produk atau melakukan analisa data dari situs mana pun.

Mode agen milik ChatGPT yang tersedia untuk pengguna berbayar dapat memunculkan situs web atas nama mereka. Termasuk menyelesaikan tugas seperti riset dan belanja untuk perjalanan.

Sebetulnya ada beberapa pilihan browser lain yang bisa Anda gunakan. Sejumlah browser bahkan telah memasukkan AI untuk menambah pengalaman pengguna saat melakukan pencarian.

Berikut beberapa daftar browser yang bisa jadi pilihan baru Anda, dikutip dari Tech Crunch, Rabu (22/10/2025):

Comet Perplexity

Comet milik startup Perplexity menawarkan produk mesin pencarian berbasis chatbot. Platform ini dapat melakukan meringkas email, menjelajahi laman web, hingga melakukan tugas seperti mengirimkan undangan.

Anda bisa mengaksesnya dengan berlangganan paket Perplexity Max senilai US$200 per bulan. Selain itu juga bisa masuk ke dalam daftar tunggu untuk mendaftar.

Dia Browser Company

Browser Company memperkenalkan Dia yang juga berbasis AI. Tampilannya disebut mirip dengan Google Chrome dengan tambahan chat AI.

Dia dapat melihat tiap situs yang telah dikunjungi dan diakses pengguna. Jadi bisa membantu menemukan informasi dan melakukan tugas seperti menjawab pertanyaan serta meringkas berkas.

Platform tersedia dalam versi beta khusus undangan. Anda harus menjadi anggota Arc untuk mendapatkan akses awal.

Neon Opera

Opera memperkenalkan Neon yang bisa melakukan tugas seperti riset, belanja, dan menuliskan cuplikan kode. Browser juga bisa diakses saat offline.

Pengguna bisa bergabung dalam daftar tunggu sambil menunggu ketersediaannya. Layanan disebut akan berbentuk produk berlangganan, namun belum ada harga yang diumumkan.

Atlas OpenAI

OpenAI pembuat ChatGPT juga merilis Atlas. Browser berbasis AI dapat digunakan untuk menjelajahi situs web dalam chatbot populer itu tanpa perlu berpindah ke link eksternal.

Atlas juga menyediakan mode agen, untuk ChatGPT bisa menyelesaikan tugas atas nama mereka. Platform diluncurkan pada Juli dan tersedia di macoS bulan Oktober ini, berikutnya baru akan bisa diakses untuk pengguna Windows, iOS, dan Android.

Brave

Brave dikenal sebagai salah satu browser yang mengutamakan privasi, karena memiliki kemampuan pemblokiran iklan dan pelacak bawaannya. Terdapat pendekatan gamifikasi untuk penjelajahan dan menghadiahkan mata uang kripto bernama Basic Attention Token (BAT).

Pengguna akan mendapatkan bagian dari pendapatan iklan saat memilih menonton iklan dan mendukung situs web favorit. Fitur lainnya termasuk layanan VPN, asisten AI dan fitur panggilan video.

DuckDuckGo

Platform ini berusia cukup tua karena diluncurkan sejak 2008. Selain memperkenalkan fitur AI generatif, DuckDuckGo juga dikenal karena mementingkan privasi pengguna.

Salah satunya meningkatkan pemblokiran penipuan. Termasuk dapat mendeteksi berbagai jenis penipuan seperti bursa mata uang kripto palsu, taktik scareware, dan situs e-commerce palsu.

Ladybird

Ladybird didirikan dengan tujuan menjadi peramban sumber terbuka dari awal. Jadi tidak akan bergantung pada kode yang sudah ada, seperti sebagian besar platform lain dari proyek sumber terbuka Chromium milik Google.

Platform ini menawarkan fitur untuk menimalkan pengumpulan data seperti pemblokir iklan bawaan. Ladybird baru akan dirilis untuk pengguna awal di Linux dan macOS pada 2026 mendatang.

Vivaldi

Salah satu keunggulannya adalah antarmuka pengguna dapat disesuaikan. Jadi pengguna dapat mengubah tampilan dan mengaktifkan atau mematikan fitur tertentu.

Warna jendela browser juga bisa berubah warna bergantung dari situs web yang dilihat. Selain itu juga terdapat fitur pemblokiran iklan, pengelola password, tanpa melacak data pengguna dan alat produktivitas.

Opera Air

Opera meluncurkan Air yang bertema mindfullness pada bulan Februari. Fitur-fiturnya dirancang mendukung kualitas hidup, misalnya pengingat waktu istirahat dan latihan pernapasan.

Ada juga Boosts, ini adalah pilihan binaural beats atau ketukan untuk meningkatkan fokus dan relaksasi.

SigmaOS

SigmaOS dari Mac menampulkan antarmuka seperti ruang kerja. Tab-tabnya berbasis vertikal seperti daftar tugas.

Browser ini juga memiliki sejumlah fitur AI termasuk meringkas laman web dan asisten AI untuk melakukan sejumlah tugas seperti menjawab pertanyaan dan menulis ulang konten.

Zen Browser

Zen merupakan peramban sumber terbuka dengan tujuan menciptakan internet yang lebih tenang. Salah satu kemampuannya mengatur tab dalam Workspace dan Split View untuk melihat dua tab berdampingan.

Pengguna dapat melakukan plugin dan tema buatan komunitas seperti mode untuk tab latar belakang transparan.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Investor Startup Ungkap Cara RI Untung dari Perang Dagang AS-China

Read Entire Article
Photo View |