Wamentan Argentina Datang Jauh-jauh Tawari Daging Sapi, RI Mau?

6 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia membuka peluang untuk mengimpor daging sapi dari Argentina. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, usai pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertanian Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

"Kedatangan beliau ke sini, salah satu agendanya adalah bagaimana proposal mereka dari Argentina untuk bisa mengekspor produk daging sapi, sapi bakalan, dan juga sapi hidup ke Indonesia," ujar Sudaryono.

Kendati demikian, Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah Indonesia masih mempertimbangkan beberapa hal penting sebelum membuka keran impor daging sapi. Ia menyebut ada tiga aspek utama yang menjadi fokus Indonesia:

1. Harga dan Logistik

Sudaryono menjelaskan bahwa jarak antara Argentina dan Indonesia yang sangat jauh menjadi tantangan tersendiri dalam hal logistik dan penyesuaian harga.

"Argentina ini kan ada di sisi berlawanan dari negara kita. Jadi jaraknya jauh sekali, bagaimana kesesuaian harga," katanya.

2. Imbal Dagang (Resiprokal)

Ia menekankan pentingnya hubungan dagang yang saling menguntungkan. Indonesia tidak ingin hanya menjadi pasar, tetapi juga ingin mengekspor produk ke Argentina.

"Kami juga mengusulkan, karena Indonesia sekarang oversupply untuk daging ayam dan olahan ayamnya, maka kita juga mengusulkan kepada beliau untuk kita bisa resiprokal," jelasnya.

Warga membeli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Memasuki bulan Ramadan harga daging sapi di Pasar Senen tembus mencapai Rp140.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp125.000. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Warga membeli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Memasuki bulan Ramadan harga daging sapi di Pasar Senen tembus mencapai Rp140.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp125.000. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Warga membeli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Memasuki bulan Ramadan harga daging sapi di Pasar Senen tembus mencapai Rp140.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp125.000. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

3. Sertifikasi Halal

Aspek ketiga yang dianggap paling penting adalah kepastian sertifikasi halal atas produk yang akan diimpor.

"Kita ini tidak hanya sertifikasi kesehatan, tapi juga kita butuh sertifikasi halal, karena halal itu penting bagi Indonesia, di mana mayoritas penduduk kita adalah muslim," tegasnya.

Sudaryono menambahkan, kuota impor daging sapi Indonesia tahun 2025 telah ditetapkan sebesar 180 ribu ton, berdasarkan neraca komoditas nasional. Ia pun menegaskan, Indonesia terbuka mengambil sumber dari negara mana pun selama memenuhi standar kesehatan dan kehalalan, serta harga yang terjangkau.

"Tujuan presiden adalah bagaimana konsumsi daging per kapita kita itu di tingkat masyarakat naik karena harganya affordable atau terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Itu sih tujuannya," ujarnya.

Terkait skema kerja sama, Sudaryono menjelaskan akan dilakukan dalam dua tahap. "Saya kira ini G2G (government to government) kan hubungan bilateralnya ya. Nanti untuk urusan perdagangannya tinggal B2B (business to business), antara apakah BUMN atau swasta di Indonesia yang akan ekspor ke sana dan juga mengimpor dari sana," terangnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan neraca perdagangan. "Presiden kan inginnya, dengan kita mengimpor maka kita juga harus mengekspor. Itu saya kira sudah lazim di banyak negara... ini bagian dari supaya menyeimbangkan neraca perdagangan negara kita," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez menyambut baik pembicaraan tersebut. Ia menyatakan, pemerintah Argentina sedang mempercepat proses administratif dan sertifikasi yang dibutuhkan agar dapat segera mengekspor daging sapi ke Indonesia.

"Tadi ada sertifikasi kesehatan dan sertifikasi halal. Semoga tahun ini kita bisa menyelesaikan seluruh prosesnya. Semoga tahun ini Indonesia bisa mencicipi daging Argentina," ujar Agustin.

Ia menambahkan, Argentina merupakan salah satu eksportir daging sapi terbesar di dunia. "Tahun lalu aja Argentina mengekspor sekitar 1 juta ton daging sapi ke banyak negara," katanya.

Lebih jauh, Agustin juga menegaskan hubungan Indonesia dan Argentina tidak hanya sebatas komersial, tetapi dapat berkembang ke bidang investasi dan hubungan antarnegara.

"Hubungan Indonesia dan Argentina itu bukan hanya dalam hubungan komersial, tapi juga bisa dalam hubungan investasi dan negara," tuturnya.

Sebagai penutup, Agustin mengundang Wamentan RI untuk berkunjung ke Argentina.

"Saya harap saya bisa menerima Pak Wakil Menteri dan delegasinya di Buenos Aires," pungkas Agustin.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Tolak Permintaan Impor Beras Malaysia, Ini Sebabnya!

Next Article Parah! Inflasi Argentina Meroket 117,8% di 2024

Read Entire Article
Photo View |