Toko Material Sepi-Stok Semen Cs Numpuk di Gudang, Pedagang Teriak

14 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang toko bahan bangunan mulai resah dengan sepinya pembeli beberapa waktu kebelakang, di mana hal ini membuat penjualan bahan bangunan turun drastis. Pemilik salah satu toko bangunan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan membenarkan kondisi sepinya pelanggan, di mana kondisi ini sudah terjadi sejak pertengahan 2024.

"Ya benar lagi sepi, mungkin sudah seperti ini sejak pertengahan 2024," kata Sin, pemilik toko bangunan Surya Mas saat ditemui CNBC Indonesia, Rabu (16/7/2025).

Namun menurutnya, pelanggan mulai kembali ramai perlahan sejak satu pekan terakhir.

"Ini sekitar 1-2 minggu terakhir sepertinya orang sudah mulai belanja lagi ya. Cuma memang kalo overall tetep berasanya sepi ya dari pertengahan 2024," tambah Sin.

Terkait dengan adanya kenaikan bahan bangunan, pihaknya membenarkan meski kenaikannya cukup sedikit.

"Kalau semen, ada kenaikan tapi tipis, ya sekitar Rp 5.000, karena kami juga jual semen hanya 2 merek, yang memang kualitasnya cenderung menengah ke atas," ungkapnya.

Meski begitu, penjualan semen di tokonya masih relatif normal meski ada penurunan pelanggan.

Pedagang toko bahan bangunan mulai resah dengan sepinya pembeli beberapa waktu kebelakang, di mana hal ini membuat penjualan bahan bangunan turun drastis. (CNBC Indonesia/Chandra)Foto: Pedagang toko bahan bangunan mulai resah dengan sepinya pembeli beberapa waktu kebelakang, di mana hal ini membuat penjualan bahan bangunan turun drastis. (CNBC Indonesia/Chandra)
Pedagang toko bahan bangunan mulai resah dengan sepinya pembeli beberapa waktu kebelakang, di mana hal ini membuat penjualan bahan bangunan turun drastis. (CNBC Indonesia/Chandra)

"Semen sih justru enggak ya. Soalnya kita juga enggak nyetok banyak-banyak, hanya ada 2 merek saja yang kami jual. Jadi semen justru salah satu yang agak bergerak penjualannya, walaupun memang agak lebih pelan ya di setahun terakhir," ujarnya.

Sin mengungkapkan penjualan yang turun drastis berasal dari barang-barang pendukung rumah seperti komponen wastafel, keran, dan lain-lain.

"Kalau yang terlihat jelas pembelian yang turun drastis ya komponen wastafel di rumah, ya perintilan-perintilan di rumah lah ya," ungkapnya lagi.

Tak hanya itu saja, penjualan cat di tokonya juga sempat turun di masa Lebaran tahun ini. Padahal setiap tahunnya, penjualan cat cukup tinggi di masa lebaran karena banyak orang yang ingin mempercantik rumahnya.

"Cat waktu itu yang paling terlihat anomalinya. Justru pas momen lebaran dari tahun-tahun sebelumnya permintaan cukup tinggi karena banyak orang yang ingin mempercantik rumahnya. Tapi tahun ini, ada yang aneh, di mana yang beli cat hanya sedikit," terang Sin.

Secara terpisah, Toni, pemilik toko bangunan Jaya Hara mengatakan kondisinya memang sangat sepi, karena banyak orang yang mengalihkan uangnya untuk membeli keperluan sekolah.

"Betul, sepi pembeli, mungkin karena uangnya untuk dipakai buat sekolah anak, jadi keperluan untuk renovasi rumah atau bangun rumah akhirnya ditahan dulu," kata Toni.

Bahkan, sepinya pembeli membuat stok semen di gudangnya masih menumpuk dan pihaknya saat ini belum berani untuk menambah pasokan.

"Lihat saja gudangnya, lumayan numpuk kan semennya, selama yang beli sedikit, ya kami tidak nyetok dulu, tunggu stoknya sudah sedikit baru kita beli lagi," ungkapnya.

"Dan kami kalau nambah semen terus sedangkan yang tersimpan masih banyak, yang ada nanti semennya jadi kering, tidak bisa dijual, alhasil kami buang, rugi dong kami," tambah Toni.

Begitu juga bahan bangunan lainnya seperti cat, hebel, dan lain-lainnya yang juga tidak banyak yang beli dalam beberapa waktu terakhir.

"Bahan bangunan lainnya juga seret, karena mungkin uangnya dipakai untuk kebutuhan sekolah anak," pungkasnya.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pasar Asemka Sepi-Pembeli Menghilang, Pedagang Tunjuk Biang Keroknya

Read Entire Article
Photo View |